Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menyatakan agar rasa aman dan nyaman masyarakat harus tetap diutamakan menjelang libur akhir tahun.

"Jangan sampai rasa aman dan nyaman masyarakat saat merayakan Natal dan Tahun Baru terganggu," katanya usai meluncurkan gerakan kemandirian masyarakat Segoro Amarto di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, masyarakat tidak perlu menanggapi terlalu berlebihan pada kejadian penemuan bom berdaya ledak rendah di Masjid Syuhada, Kamis (23/12).

Bom di Masjid Syuhada tersebut sempat meledak, namun tidak menimbulkan kerusakan atau pun korban jiwa karena sifatnya adalah berdaya ledak rendah.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) DIY, Brigjen Pol Ondang Sutarsa, mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan provokasi dari sejumlah pihak.

Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat tetap diminta tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian tersebut, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian-kejadian di sekitanya.

"Jika ada yang mencurigakan, maka harus segera dilaporkan kepada pihak terkait," kata Ondang.

Sementara itu, mengenai jenis bom tersebut, Ondang mengatakan bahwa bom tersebut berdaya ledak rendah dan hampir menyerupai petasan besar, sehingga mampu menghasilkan suara ledakan yang cukup keras.

Ia menengarai, pembuat bom tersebut adalah pelaku lama yang sedang mencoba melakukan variasi terhadap bom yang dibuatnya.

Polda DIY akan menerjunkan 1.319 personel dalam operasi Lilin Progo 2010 dan sebanyak 198 gereja akan mendapat pengamanan ketat.

Selain gereja, pengamanan dari kepolisian juga dilakukan di sejumlah tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, terminal, tempat wisata serta rumah yang ditinggal warga saat merayakan Natal dan Tahun Baru 2011.
(U.E013/C004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010