Amsterdam (ANTARA News) - Jaksa Penuntut Umum Belanda pada Minggu (26/12) mengatakan bahwa lima dari kelompok 12 warga Somalia yang ditahan beberapa saat menjelang Natal, yang dicurigai merancang serangan teroris telah dibebaskan karena kurangnya barang bukti.

Orang-orang itu ditangkap di Rotterdam pada Jumat (24/12) dicurigai merencanakan serangan di Belanda dalam waktu dekat, demikian laporan Reuters.

Tidak ada rincian lebih lanjut dari rencana serangan yang telah diumumkan itu, namun kantor kejaksaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ke tujuh warga Somalia lainnya hingga kini masih ditahan.

Kejaksaan Belanda sebelumnya mengatakan, 12 warga Somalia, yang diduga terlibat dalam kegiatan terorisme, ditangkap di pelabuhan Rotterdam, Belanda, pada Sabtu.

Sebuah pernyataan mengatakan penangkapan tersebut dilakukan pada Jumat malam berkat petunjuk intelijen Belanda tentang sejumlah warga Somalia, yang merencanakan penyerangan di Belanda dalam waktu dekat.

Keduabelas orang Somalia itu berusia antara 19 hingga 48 tahun. Enam orang tinggal di Rotterdam, sementara lima lagi tidak diketahui dan seorang tinggal di Denmark, kata pernyataan itu.

Sebuah toko dan empat rumah digeledah di Rotterdam dan dua kamar motel di kota Gilze-Rijen di selatan juga diperiksa, namun tidak ditemukan senjata atau bahan peledak di beberapa tempat tersebut, kata jaksa.
(Uu.H-AK/S004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010