Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri meminta agar konstitusi tidak selalu diubah-ubah dan konsisten dalam melaksanakannya.

"Saat saya renungkan, kita bukan main hebatnya mengganti (konstitusi), tapi apakah implementasinya itu sudah berjalan dengan baik? Janganlah kita terlalu banyak uji coba-uji coba," katanya saat membuka diskusi di Megawati Institute Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, Indonesia seusai reformasi mengalami perubahan yang begitu cepat hingga konstitusi pun berubah dengan cepat. UUD 1945 berubah empat kali hanya dalam tempo tiga tahun yang ia akui dirinya juga bagian dari perubahan tersebut.

Namun demikian, menurut dia, kini saatnya Indonesia melaksanakan konstitusi dengan konsekuen dan konsisten dan tidak lagi terjebak untuk berkeinginan selalu mengubah.

"Implementasinya itu yang penting," katanya.

Menurut dia, untuk membangun bangsa dan negara diperlukan konstitusi yang stabil dan konsisten, sehingga tidak terombang-ambing. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang telah merdeka lebih dari 200 tahun, namun konstitusinya hanya berubah dua kali.

"Kita butuh waktu untuk membangun," katanya.

Pengamat politik Salim Said dalam diskusi tersebut mengungkapkan, Indonesia saat ini lebih baik dibandingkan Indonesia masa lampau. "Meski melangkah seperti siput, tapi kita terus membaik," katanya.

Menurut dia, Bangsa Indonesia saat ini memang masih terus belajar menyesuaikan diri, untuk itu harus bersabar dan terus bergerak ke arah yang lebih baik.

"Kalau tidak bersabar, kita bisa hancur, seperti Uni Soviet," katanya.

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan, membangun suatu bangsa memang membutuhkan waktu yang tidak pendek. Saat ini Indonesia masih terus mencari-cari bentuk yang tepat.

"Seperti kata Bu Mega tadi, butuh waktu yang tidak pendek, kita butuh napas yang panjang," katanya.

(M041/R014/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010