Pekanbaru (ANTARA News) - Ratusan pengunjung Mal Pekanbaru terlihat antusias menyaksikan pameran foto "Kilas Balik 2010 ANTARA Riau" yang diselenggarakan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Riau 30-31 Desember 2010 di daerah itu.

Yuni, salah seorang pengunjung yang sedang menyaksikan pameran foto di Mal Pekanbaru, Kamis, mengatakan, dirinya terpesona melihat karya foto yang ditampilkan dalam pameran tersebut.

Dalam pameran foto itu, ditampilkan sebanyak 32 karya pewarta LKBN ANTARA, FB Anggoro dan Fachrozi Amri, mulai dari foto bidang lingkungan, olahraga hingga perkembangan Riau dari waktu ke waktu ditampilkan dalam pameran tersebut.

"Foto-foto yang ditampilkan sangat apik. Banyak hal yang dianggap biasa, menjadi sesuatu yang luar biasa dalam pameran foto ini," ujar  mahasiswa semester tujuh Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim II tersebut.

Yuni mengaku baru pertama sekali menyaksikan pameran foto seperti ini, dan kedatangannya pun bukan semata untuk melihat pameran foto, melainkan mengisi liburan di mal.

"Saya kepagian datangnya, banyak toko yang belum buka. Dari pada diam saja, lebih saya melihat pameran foto tersebut. Asyik juga menyaksikan hasil karya anak bangsa seperti ini," katanya.

Kepala Biro LKBN ANTARA Riau, Evy Ratnawati Syamsir mengatakan, pameran foto ini mewakili perjalanan Riau sepanjang 2010. Menurut dia, foto merupakan sebuah media pencerahan karena sifat alami, manusia mudah lupa akan apa yang terjadi di masa lampau.

"Sebuah foto tidak hanya sekedar media untuk mendokumentasikan suatu produk. Tetapi fotografi jurnalistik menangkap sebuah momen dengan terpercaya tanpa mengurangi kebenaran dari peristiwa yang terjadi," jelas dia saat membuka pameran foto tersebut.

Ia menyampaikan bahwa rangkaian foto yang ditampilkan merupakan hasil kerja keras pewarta muda berbakat LKBN ANTARA Biro Riau dalam menjalankan tugas jurnalistiknya di lapangan.

"Dengan kegigihan dan marwah institusi para pewarta muda berbakat mampu merekam berbagai imajinasi dan peristiwa melalui lensa kamera yang pada saatnya nanti akan tercatat sebagai sejarah," tukas dia.

Menurutnya, meski tidak tersaji secara kronologis 32 karya foto yang ditampilkan itu merupakan manifestasi dari dinamika kehidupan manusia di daerah ini.

Ia berharap, dengan adanya pameran foto ini bisa mengingatkan berbagai permasalahan dan potensi yang seharusnya mendapat perhatian semua pihak di masa mendatang.

"Melalui foto jurnalistik sejarah akan tercipta, melalui lensa kamera biarkan foto yang berbicara," demikian Evy Ratnawati Syamsir.
(T.KR-IND/S019/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010