Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta pihak terkait segera menyelesaikan kasus dugaan pemalsuan paspor yang melibatkan mantan pegawai Ditjen Pajak Gayus HP Tambunan.

"Saya harapkan kepolisian atau Satgas (pemberantasan mafia hukum-red) akan membantu kepolisian untuk mengusut itu," kata Djoko ketika ditemui di komplek Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Djoko juga menginstruksikan tindakan tegas terhadap petugas imigrasi jika terbukti menyalahgunakan wewenang dengan memberikan kemudahan dalam membuat paspor paslu itu.

Dia menegaskan, tidak ada toleransi untuk berbagai jenis pelanggaran hukum, termasuk pemalsuan paspor.

Secara terpisah, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menegaskan telah berhasil menemukan paspor atas nama Soni Laksono yang berpenampilan seperti Gayus HP Tambunan ketika "tertangkap kamera" saat menyaksikan pertandingan tenis di Bali.

"Pada paspor dengan nama Soni Laksono, disampingnya ada foto orang pakai wig yang mirip dengan Gayus," kata Patrialis Akbar saat ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Patrialis menjelaskan, paspor atas nama Soni Laksono itu diduga paspor hasil modifikasi.

Menurut dia, paspor itu awalnya dibuat untuk seorang anak bernama Margareta. Namun, pembuatan paspor itu tidak dilanjutkan.

"Tapi nomornya sudah ada, yang rencananya untuk Margareta karena formulirnya sudah diisi," katanya.

Patrialis mengatakan, pembuatan paspor itu akhirnya dilanjutkan atas nama Soni Laksono. "Paspor itu dimodifikasi menjadi nama Soni Laksono dengan foto mirip Gayus," kata Partialis.

Menurut dia, paspor itu digunakan oleh Soni Laksono ketika pergi ke Makau pada 24 September 2010 dengan menggunakan maskapai penerbangan Mandala.

Direktorat Jenderal Imigrasi mencatat, paspor itu digunakan lagi ketika Soni kembali ke tanah air pada 26 September 2010.

Soni kembali menggunakan paspor tersebut ketika pergi ke Kuala Lumpur pada 30 September.

"Ini memang luar biasa. Fotonya mirip dengan yang ketemu di Bali itu," kata Patrialis.

Patrialis mengaku sudah memerintahkan bawahannya untuk menelusuri proses pembuatan paspor atas nama Soni Laksono yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Jakarta Timur itu.

Dia menjelaskan, tim juga sedang menelusuri dugaan keterlibatan petugas imigrasi dalam proses pengalihan identitas paspor dari Margareta ke Soni Laksono.

Patrialis menegaskan, pengalihan identitas tersebut termasuk tindakan di luar kelaziman.

"Kalau modifikasinya seperti itu sudah di luar ketentuan, artinya paspor itu untuk si A, kenapa si B. Kemudian si B ini kenapa mirip seperti foto yang di Bali," katanya.

(F008/B013/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011