Bekasi (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya musisi ternama Elfa Secioria Abdullah.

"Bangsa Indonesia sekali lagi kehilangan salah satu seniman terbaiknya. Saya, mewakili jajaran pemerintah RI menyampaikan rasa berduka yang mendalam terhadap keluarga," ujarnya usai mendatangi rumah duka di Jalan Duta IX nomor 15, Perumahan Kemang Pratama, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu malam.

Menurut Jero, Elfa merupakan salah satu seniman yang diakui dunia melalui karyanya sebagai musisi. "Selama enam tahun saya menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Budaya, sering sekali saya mendengar berbagai pujian datang dari sejumlah perwakilan negara di dunia terhadap Elfa melalui karyanya," ujarnya.

Jero mengaku, pernah mengingatkan Elfa untuk mejaga kesehatan sebelum pria kelahiran Garut, Jawa Barat, pada 20 Februari 1959 itu tutup usia pada Sabtu (8/1) sekitar pukul 17.00 WIB di RS Pertamina, Jakarta.

"Saya sempat berdialog terkait kesehatan almarhum baru-baru ini dalam seuah festival musik. Saya sempat menyinggung kesehatan beliau yang terkesan menurun. Saya melihat, situasi ini akibat almarhum lupa akan kesehatan," katanya.

Jero menambahkan, pihaknya merencanakan segera memberikan penghargaan terhadap almarhum yang meninggalkan lima anak dan satu istri tersebut atas segala jasanya dalam bidang musik di Indonesia.

"Kita akan pikirkan lagi untuk memberikan penghargaan terhadap almarhum atas segala jasanya pada negeri ini. Saya akan tinjau dulu berapa karya yang akan dihasilkannya. Hal ini juga untuk memberikan dorongan terhadap musisi lainnya untuk mengikuti jejak sukses karir dari Elfa," katanya.

Sementara itu, pantauan ANTARA di rumah duka hingga pukul 23.00 WIB melaporkan, sejumlah artis dan musisi ternama Indonesia turut hadir. Diantaranya, Hedi Yunus, Sherina, Tantowi Yahya, siswa sekolah musik Elfa, dan keluarga besar.

"Almarhum rencananya akan dimakamkan pada Minggu (9/1) sekitar pukul 13.00 WIB di Pondok Kelapa, Jakarta," demikian Jero. (*)
(ANT/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011