Semarang (ANTARA News) - Seorang pengendara motor, Triyani Purnaningrum (19), rupanya masih beruntung karena hanya menderita luka memar ketika sebuah pohon angsana berdiamer 1 meter dan panjang 15 meter menimpa motor yang dikendarainya di Jalan DI Panjaitan Semarang, Jateng, Senin pukul 15.00 WIB.

Korban yang warga Jalan Bledak Kantil V Nomor 60 Perumahan Tlogosari itu terluka karena terjepit stang sepeda motornya, sementara rekannya, Tutut Dwiyanti (19), warga Jalan Panca Karya Blok 14 Nomor 7 Semarang yang diboncengnya tidak terluka sedikit pun.

Triyani sekarang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang.

Menurut keterangan korban ketika berada di rumah sakit, sebelum tertimpa pohon dirinya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan antara 40-50 kilometer per jam.

"Saat angin bertiup kencang, saya sudah mengurangi kecepatan motor yang sempat oleng, namun tiba-tiba pohon yang berada di sebelah kiri jalan langsung roboh," kata Triyani yang mengaku masih trauma.

Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi dan mengetahui kejadian tersebut segera menolong korban.

Salah seorang saksi yang berprofesi sebagai tukang las, Masran (53), sebelum roboh, pohon memang sudah miring.

"Sebelum roboh akibat angin kencang, pohon ini sudah dalam posisi miring ke arah jalan dan beberapa rantingnya sering berjatuhan," ujarnya.

Selain melukai Triyani, insiden itu juga membuat sepeda motor korban rusak cukup parah pada bagian depan dan kemacetan lalu lintas selama kurang lebih satu jam di jalan tersebut.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang Yudi Mardiana yang dihubungi melalui telepon membenarkan adanya pohon tumbang di kawasan yang terkenal dengan sebutan Kampung Kali tersebut.

"Robohnya pohon itu diduga disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alam berupa angin kencang dan faktor yang disebabkan oleh manusia yang membakar sampah di bawah pohon hingga membuat pohon menjadi lapuk dan mati," katanya.

Menurut dia, pihaknya sudah mengantisipasi robohnya pohon-pohon yang berada di tepi jalan dengan cara memotong beberapa ranting serta melakukan peremajaan pohon yang sudah tua atau yang dianggap membahayakan.

(KR-WSN/I007/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011