Bekasi (ANTARA News) - Manajer kesebelasan Persipasi Kota Bekasi, Aan Suhanda, menyatakan ketertarikannya pada Liga Primer Indonesia (LPI) karena berpotensi mendongkrak prestasi sepak bola Indonesia.

"Saya memiliki ketertarikan terhadap LPI karena programnya bagus. Pendanaan tidak dari APBD sehingga tidak terlalu membebani pembangunan daerah di Kota Bekasi," ujar Aan, di Bekasi, Kamis.

Lepas dari kontroversi LPI, kata dia, pihaknya secara umum menilai kehadiran kompetisi itu diharapkan mampu membangun kemandirian klub sepak bola di Indonesia khususnya Persipasi yang saat ini menduduki peringkat lima Divisi Utama PSSI.

"Salah satu persoalan yang kerap dialami klub sepak bola adalah masalah pendanaan. Persipasi sendiri cukup merasakan hal itu disaat pemerintah daerah tengah mengalami devisit anggaran," kata Aan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Kota Bekasi itu.

Dikatakan Aan, persoalan anggaran yang saat ini dialami 23 pemain dan sejumlah pengurus kesebelasan berjuluk Patriot tersebut, mendorong pihaknya melakukan pinjaman dana bagi pembinaan atlet dari pihak swasta.

"Kita cari talangan dana ke pihak swasta, sebab APBD kita sudah tidak sanggup lagi. Sampai November 2010, hutang kami ke pihak swasta sudah mencapai Rp3 miliar. 80 persen diantaranya digunakan untuk gaji 23 pemain," katanya.

Dikatakan Aan, janji pengurus LPI untuk menggelontorkan dana sebesar Rp20 miliar per tahun kepada pesertanya diharapkan mampu membantu pembinaan para atlet ke arah yang lebih positif.

"Kita tidak akan memaksakan diri di ISL. Bila ada yang lebih baik kenapa tidak. Namun, keputusan itu baru ditentukan pada kongres nasional yang akan berlangsung di Bandung 20 Januari 2011. Kita lihat saja nanti," katanya.

Aan menambahkan, kehadiran LPI sekaligus merupakan sarana evaluasi bagi kinerja manajeman ISL dan PSSI.

"Kehadiran LPI bisa dijadikan sebagai ceminan bagi ISL dan PSSI dari berbagai programnya. Seharusnya, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang persaingan menuju ke arah yang lebih sehat," demikian Aan.(*)

(T.KR-AFR/T009/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011