Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pelayanan terhadap turis lokal harus menjadi yang utama, lantaran banyak potensi wisata lokal yang harus dikembangkan.

  "Saya berharap konsistensi ini kita sama-sama sepakati. Kita harus memastikan pelayanan turis lokal itu menjadi yang utama, infrastruktur untuk turis lokal yang jadi utama," ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis.

  Menurut Menteri BUMN, hal ini dikarenakan banyak sekali di kota-kota, di kabupaten, di desa itu banyak sekali potensi wisata lokal yang harus dikembangkan.

  "Amerika Serikat dan China membangun wisata lokalnya, membangun infrastruktur lokalnya, dan itu yang saya yakini kenapa juga nanti penerbangan di Indonesia Apakah Garuda atau Citilink atau yang lainnya kita mau fokus kepada lokal domestik karena market kita sangat besar," katanya.


Baca juga: Sandiaga Uno : Turis lokal lebih bernilai dari wisatawan mancanegara
  Erick menambahkan bahwa saat ini merupakan eranya kompetisi jadi Indonesia mesti memmastikan domestic marketnya sangat kuat, jangan sampai domestik market ini tidak diambil, dan malah orang asing yang mengambil.

  Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Garuda Indonesia akan fokus pada bisnis penerbangan domestik dengan melayani perjalanan masyarakat antarpulau di Tanah Air.

  Menurut Menteri BUMN, Indonesia adalah negara kepulauan, jadi tidak mungkin orang Indonesia menuju pulau lain pakai kereta, pilihannya ada dua yaitu kapal laut atau penerbangan. Garuda dan Citilink akan fokus kepada pasar domestik, bukan pasar internasional.


Baca juga: Ribuan turis lokal dan asing meriahkan festival durian Bintan
  Erick Thohir merujuk pada database Garuda Indonesia yang didominasi penumpang tujuan daerah sebanyak 78 persen dengan pendapatan mencapai Rp1.400 triliun. Sementara jumlah penumpang tujuan luar negeri tercatat hanya 22 persen dengan perolehan Rp300 triliun.

  Menurutnya, pembicaraan terkait perubahan bisnis Garuda Indonesia ke pasar domestik telah dilakukan pada November 2019 hingga Januari 2020, sebelum adanya pandemi COVID-19.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021