Mimika (ANTARA) - Asa tim bola basket 5x5 putra Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk lolos dari fase penyisihan grup PON XX Papua belum hilang meski sudah dua kali kalah di Pool B.

"Secara peluang memang tipis tetapi kami tetap optimistis," ujar pelatih Babel Efri Meldi usai pertandingan melawan Bali di Mimika Sport Complex, Mimika, Kamis.

Babel menelan dua kekalahan beruntun di Pool B yaitu dari Sulawesi Utara, Rabu (29/9), dan, terkini, takluk 58-74 dari Bali, Kamis (30/9).

Untuk menjaga harapan tersebut, Efri Meldi pun menargetkan skuadnya memenangi dua pertandingan sisa di Pool B yaitu melawan Jawa Timur dan tuan rumah Papua yang masing-masing berlangsung pada Senin (4/10) dan Selasa (5/10).

Baca juga: Efri Meldi sebut Babel kurang konsentrasi sehingga kalah dari Sulut

"Mau tidak mau kami harus mengambil peluang itu. Kami memiliki waktu istirahat sekitar tiga hari sebelum bertemu Jawa Timur. Selama itu, kami harus memperbaiki kesalahan-kesalahan pada laga sebelumnya," kata Efri.

Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan Babel, menurut dia, adalah memulai laga dengan lambat. Hal itu sering membuat mereka kehilangan momentum untuk mengimbangi dan melampaui poin lawan.

Situasi tersebut disebut Efri terjadi saat bersua Sulawesi Utara dan Bali.

"Kami mencoba bangkit tetapi tidak sempat," tutur juru taktik yang sudah ditunjuk untuk menangani klub Tangerang Hawks itu.

Sementara kapten tim Babel Antoni Erga meminta rekan-rekannya untuk melupakan dua hasil negatif yang telah dilalui.

Sekarang, kata Antoni, tim mesti bersatu untuk memaksimalkan semua peluang lolos dari penyisihan grup.

"Kami harus fokus ke dua pertandingan itu. Mungkin kami kalah secara 'size' (ukuran tubuh-red), tetapi kami akan terus berusaha. Jika bisa memulai laga dengan bagus, ada kemungkinan kami bisa memenangkan pertandingan ketiga dan keempat," ujar Antoni.

Baca juga: Bali ukir kemenangan kedua di PON Papua tundukkan Babel 74-58
Baca juga: Tim basket Jabar catat kemenangan kedua usai bungkam Banten 91-62




 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021