Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah investor asal India akan menanamkan modal di Indonesia sekitar 15 miliar dolar AS pada 2011.

"Investasi PMA (Penanaman Modal Asing) dari India akan terealisasi mulai tahun ini. Beberapa penandatangan investasi akan dilakukan minggu depan," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis.

Menurut Gita, investor asal India tertarik masuk ke sektor infrastruktur seperti pembangunan rel kereta api, pelabuhan laut, dan pelabuhan Udara.

Mereka juga masuk dalam industri pembuatan kapal, industri smelter atau pabrik pengolahan alumina, dan tambang batubara.

Meski begitu Gita tidak menyebutkan berapa jumlah perusahaaan India yang akan berinvestasi di tanah air.

Ia hanya menjelaskan, sejumlah perusahaan besar yang akan masuk yaitu kelompok Tata, Adani Grup, Reliance Power, dan GBK.

"Biasanya dalam investasi membutuhkan waktu 3-4 tahun. Tapi mereka sudah menyatakan komitmen dan beberapa di antaranya sudah menandatangan nota kesepahaman investasi," ujarnya.

Dengan investasi tersebut diharapkan dalam beberapa tahun ke depan dapat semakin meningkatkan nilai perdagangan bilateral kedua negara.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan Indonesia dengan India selama tahun 2010 diperkiraka mencapai 12 miliar dolar AS, meningkat dari tahun 2009 sebesar 9,6 miliar dolar AS.

Komoditas ekspor Indonesia ke India meliputi minyak sayur, minyak sawit mentah, batu bara, biji tembaga, kacang mete, kertas koran, mesin dan elektronik, produk kimia, karet alam, balata, barang dari kaca, serta bubur kertas.

Sementara itu, impor Indonesia dari India yaitu nilon, bahan kimia organik, produk besi dan baja, tembaga dimurnikan, serat sintetis, serta kapas.(*)

R017/M012

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011