Secara umum ini terjadi secara global karena ada kekhawatiran inflasi di negara-negara tertentu
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga mencapai level 3.400-an lebih disebabkan kekhawatiran pasar terhadap laju inflasi.

"Di kawasan regional memang jatuh kemarin dan yang berat itu di China bukan di Indonesia. Secara umum ini terjadi secara global karena ada kekhawatiran inflasi di negara-negara tertentu," ujarnya usai pelantikan pejabat eselon I dan II Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, momen itu dipakai para pemodal untuk menarik modalnya secara tiba-tiba, namun negara-negara lain termasuk Indonesia sudah mengantisipasi kemungkinan tersebut.

"Secara umum ada kekhawatiran para pemilik dana memanfaatkan ini tapi tidak ada yang khusus benar dan saya kira dalam waktu tidak lama masing-masing negara akan mengambil langkah untuk mengantisipasi," ujar Darmin.

Darmin mengatakan, sempat terjadi arus aliran modal keluar namun tidak dalam jumlah besar karena merupakan perpindahan portofolio dari instrumen satu ke yang lain.

Mengenai tekanan inflasi di Indonesia, Darmin mengharapkan pemerintah mengendalikannya secara lebih serius.

"Kita masih melihat lebih jauh dahulu soal inflasi di Januari ini. Pemerintah mengatakan upaya mengendalikan inflasi khususnya harga beras dilakukan dengan serius dan impor juga mulai masuk, maka nanti akan kelihatan di awal Februari 2011," ujarnya.

IHSG hingga akhir pekan terus dilanda sentimen negatif di mana pada pembukaan perdagangan saja sudah anjlok 37,13 poin.

Pada perdagangan Jumat ini IHSG turun tajam 1,08 persen ke level 3.416,99, sedangkan indeks LQ 45) turun 1,61 persen ke level 596,01. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011