Bandung (ANTARA News) - Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melalui jalur undangan akan mengutamakan peserta dari sekolah menengah atas berstatus negeri dengan akreditasi A dan B.

"Peserta yang berasal dari sekolah negeri akan menjadi prioritas untuk mengikuti jalur seleksi yang baru dilakukan tahun ini," kata Sekretaris Eksekutif Panitia SNMPTN lokal Bandung Asep Gana Suganda di Bandung, Jumat.

Asep mengatakan, syarat akreditasi ini ditempuh untuk menyesuaikan dengan standar universitas yang juga beragam.

"Standar universitas juga berbeda sehingga harus diikuti oleh sekolah asal peserta, sehingga mau tidak mau peserta nantinya kebanyakan akan berasal dari sekolah negeri," katanya pada sosialisasi SMNPTN Panitia Lokal Bandung di kampus Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Bandung.

Menurutnya, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.34/ 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mengisyaratkan proses penerimaan mahasiswa baru di sebuah perguruan tinggi negeri adalah 60 persen dari SNMPTN dan sisanya 40 persen dari jalur mandiri atau khusus.

"Penyelenggaraan SNMPTN, 10 persennya melalui jalur undangan dan 20 persen melalui ujian tertulis dan keterampilan," katanya.

Ia mengatakan, seleksi jalur undangan ini bertujuan untuk mendapatkan mahasiswa berprestasi akademik baik, memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bisa mengenyam perguruan tinggi serta memberi kesempatan dan kepercayaan kepada sekolah untuk melakukan seleksi tahap awal di tingkat sekolah.

Menurut dia, sebagai syarat peserta juga harus memiliki prestasi akademik serendah-rendahnya peringkat 25 persen terbaik di kelasnya secara konsisten dan mendapatkan rekomendasi sekolah.

Berbeda dengan Universitas Padjadjaran, ITB dan UPI yang membuka kuota hingga ribuan mahasiswa baru dalam SNMPTN 2011, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung hanya menyediakan kuota SNMPTN 470 orang.

"Kami sedang merehabilitasi bangunan kampus, jadi gedung lama akan dihancurkan. Kalau kami menerima banyak mahasiswa akan kewalahan," kilah Pembantu Rektor I UIN SGD Bandung Nurol Aen. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011