"Tidak ada korban jiwa serta tidak terjadi tumpahan minyak di lingkungan," kata Baris Sitorus.
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan kebakaran tanki minyak yang diperasikan PT Medco E&P di Kabupaten Pelalawan, Riau, diduga akibat kelalaian dalam pengerjaan pengelasan pipa.

"Dugaan awal kebakaran akibat adanya pengerjaan pengelasan pada line empat dengan jarak 10 meter dari tanki I, dan hal ini akan kami klafirikasi," kata Kepala BP Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, Baris Sitorus, kepada ANTARA News di Pekanbaru, Minggu.

Satu unit tanki yang berisi minyak mentah PT Medco di Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, terbakar yang diawali dengan ledakan pada Sabtu (22/1) lalu. Tanki minyak tersebut berada di Unit Bisnis Pertamina EP Lirik yang diperasikan Medco di daerah Ukui, Pelalawan.

Menurut laporan yang diterima BP Migas, lanjut Baris, insiden tersebut terjadi pada pukul 12.00 WIB. Insiden tersebut menimbulkan kobaran api dan asap hitam mengepul tinggi ke udara hingga dapat terlihat jelas dari Jalan Lintas Timur Sumatera yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Ia mengatakan regu pemadam kebakaran dari perusahaan berhasil memadamkan api sekitar pukul 14.00 WIB sehingga api tak merambat ke empat tanki minyak lainnya. Baris menyatakan tidak ada korban jiwa dan pencemaran lingkungan akibat insiden itu.

"Tidak ada korban jiwa serta tidak terjadi tumpahan minyak di lingkungan," katanya.

Meski begitu, ia mengatakan pihaknya belum menerima laporan kerugian dari perusahaan akibat kebakaran itu. Tanki yang terbakar dikabarkan bisa menampung minyak hingga 10.000 barrel.

Sesuai prosedur, lanjutnya, tempat kejadian akan diamankan dan operator wajib membuat laporan resmi ke BP Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM.

"Nantinya akan dievaluasi untuk menentukan investigasi oleh Ditjen Migas dan BP Migas dari Jakarta," ujarnya.
(T.F012/B013/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011