Itu lebih merupakan cermin dari sinisme dan kenyinyiran politik yang tidak mengesankan dan jauh dari asas manfaat
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan munculnya gerakan pengumpulan koin untuk Presiden SBY di jejaring sosial Facebook merupakan bentuk sinisme politik yang terlalu bernafsu dan tidak mengesankan.

"Saya yakin SBY terlalu sibuk untuk merespons urusan perkoinan seperti itu. Pasti tidak mengganggu konsentrasi kerja Presiden," kata Anas di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, gerakan pengumpulan koin itu bukanlah bentuk kritik dalam demokrasi, karena tidak memberikan manfaat dalam menyehatkan demokratisasi.

"Itu lebih merupakan cermin dari sinisme dan kenyinyiran politik yang tidak mengesankan dan jauh dari asas manfaat," katanya.

Dikatakan Anas, sebenarnya para penggagas dan pengikut gerakan itu tahu bahwa SBY tidak mengeluh dan menyoal gajinya, dan SBY juga tidak minta kenaikan gaji.

"Beliau justru mengutamakan kenaikan gaji bagi PNS dan prajurit. Tetapi sebuah kalimat yang diolah, dikemas dan diperkuda untuk kepentingan sinisme politik yang berlebihan," katanya.

Dikatakannya, pimpinan Partai Demokrat menyarankan agar Presiden SBY terus berkonsentrasi kerja keras dengan perbaikan dan peningkatan kinerja meski sinisme dikembangkan dan tidak perlu terganggu.

Pernyataan Presiden SBY kepada jajaran pimpinan TNI dan Polri bahwa dirinya lebih mengutamakan kenaikan gaji renumerasi TNI dan Polri dibanding gajinya yang sudah tujuh tahun tidak naik, belakangan menjadi pembicaraan di masyarakat termasuk di Facebook yang memunculkan gerakan koin untuk Presiden SBY.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011