Jumlah nilai transaksi itu berdasarkan data hasil survei yang melibatkan para penjual dan pembeli, kata Direktur Tokobagus.com Remco Lupker dalam penjelasan yang diterima ANTARA di Denpasar, Selasa.
Dijelaskan bahwa survei menekankan beberapa parameter penting, seperti jenis produk yang diminati, jumlah transaksi yang dilakukan, hingga nilai transaksi dari masing-masing seller maupun buyer.
Survei dilakukan awal Januari 2011 menggunakan metode dengan tingkat kepercayaan 99 persen dan toleransi kesalahan (margin error) lima persen.
Menurut Remco Lupker, selama Desember 2010 terjadi 90.000 transaksi jual-beli. "Nilai transaksi yang mencapai sekitar Rp300 miliar tersebut terdongkrak oleh beberapa produk yang mempunyai nilai jual tinggi seperti properti dan otomotif," ujarnya.
Survei itu juga untuk mengetahui rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan pengunjung Tokobagus.com serta banyaknya transaksi setiap bulan.
Sekitar 30 persen pembeli di Tokobagus.com membelanjakan uangnya antara Rp1 juta hingga Rp5 juta, tiga persen menghabiskan uangnya hingga Rp10 juta dan tiga persen berbelanja di bawah Rp10.000.
Sedangkan frekuensi buyer melakukan transaksi di Tokobagus.com terpantau 42 persen sebanyak dua hingga lima kali per bulan, sedangkan pembeli yang hanya sesekali bertransaksi 21 persen.
Melihat perkembangan yang dinilai sangat positif tersebut, Remco merasa optimistis tahun 2011 ekspektasi peningkatan jumlah transaksi di situsnya akan naik antara 150 hingga 200 persen.
"Sedangkan untuk kenaikan omzet atau transaksi, kami perkirakan minimal bisa mencapai 125 hingga 150 persen," tambah pengelola situs jual-beli gratis dengan lebih dari 700 ribu anggota itu.
(T007/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
