Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memutuskan akan mengumumkan harga penawaran saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia dan right issue PT Bank Mandiri pada Rabu (26/1).

Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa mengatakan, atas permintaan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), pihaknya belum bisa mengumumkan harga saham IPO dan right issue.

"Bapepam tidak memperbolehkan ada informasi soal harga yang keluar kepada publik sebelum 12 jam dari sekarang," tegas Mustafa.

Dengan demikian, pemerintah baru diperbolehkan mengumumkan harga saat jam kerja dimulai.

Penjelasan Mustafa tersebut, membuat wartawan yang sudah menunggu pengumuman di Kantor Kementerian BUMN merasa kecewa.

Pasalnya, puluhan petugas jurnalistik dari media cetak dan on-line sudah mewanti-wanti penetapan harga IPO dan right issue tersebut sejak Jumat (22/1).

"Sabar-sabar, tunggu saja besok. Pasti kita umumkan," kata Mustafa.

Sesuai dengan prospektus singkat yang diterbitkan perseroan, Bank Mandiri akan menerbitkan sebanyak 2,336 miliar lembar saham, dengan target perolehan dana senilai Rp9,3-Rp14,4 triliun.

Setiap pemegang 8.985 saham lama yang tercatat sebagai pemegang saham perseroan pada 10 Februari 2011 berhak atas 1.000 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Sesuai jadwal, "rights issue" tersebut akan dicatatkan di BEI pada 14 Februari 2011.

Sementara itu, IPO Garuda akan dilaksanakan pada 11 Februari 2011, dengan jumlah saham yang ditawarkan setinggi-tingginya 36,48 persen, atau setara dengan 9,36 miliar lembar saham.

Saham perdana yang akan dilepas sebanyak 28,93 persen milik perusahaan, dan saham milik PT Bank Mandiri sebesar 7,54 persen.

Adapun harga indikasi saham perdana akan berkisar Rp750-Rp1.100 per lembar.(*)
(T.R017/S025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011