Pacitan (ANTARA News) - Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung diduga kembali merebak di sejumlah daerah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Kasubdin Kesehatan Hewan di Dinas Pangan dan Peternakan Pacitan, Fathur Rozi, Rabu mengatakan, saat ini telah ada dua desa yang dipastikan terjangkit virus mematikan yang biasa menyerang unggas warga.

"Informasi sementara yang kami terima dan telah ditindaklanjuti ada sekitar 150 ekor ayam milik warga di Desa Nanggungan dan Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan, mati mendadak. Kasus serupa juga kami temukan di Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari pada waktu hampir bersamaan," katanya menegaskan.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan kesiagaan dengan menyiapkan sejumlah vaksin dan cairan desinfektan dalam jumlah mencukupi.

Ia juga menegaskan bahwa untuk mencegah penyebaran virus yang mematikan tersebut, pihaknya kini telah berupaya melakukan penyemprotan pada kandang-kandang unggas yang disinyalir telah terinfeksi virus flu burung.

Tindakan pencegahan sekaligus penanggulangan itu dilakukan secara masif pada setiap titik konsentrasi ditemukannya kasus flu burung pada unggas warga hingga radius 100 meter lebih.

Selain itu, pengawasan terhadap ayam potong dari luar daerah juga diperketat, termasuk di wilayah penampungan dan kantong peternakan unggas.

Fathur Rozi mengakui, selama ini pemenuhan kebutuhan konsumsi daging ayam di kabupaten Pacitan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah, seperti, Ponorogo, Tulungagung, Wonogiri, serta Solo.

"Vaksin `Avian Influenza` (AI) disediakan gratis. Saat ini sudah ada sekitar 100 ribu dosis dari alokasi tahun 2010 yang bersumber dari pemerintah pusat via provinsi. Sedangkan disinfektanada sekitar 150 liter," katanya.

Meski demikian, mengingat sulitnya mendeteksi serangan virus yang bisa menular pada tubuh manusia itu, warga diharapkan untuk ikut berpartisipasi aktif, caranya, yakni dengan melaporkan setiap kejadian secepat mungkin ke petugas terkait (Dinas Pangan dan Peternakan).

Tidak itu saja, perilaku hidup bersih diharapkan juga terus ditingkatkan. "Ini termasuk untuk tidak mengkonsumsi daging unggas yang sakit dan segera mengubur bangkai jika diketahui mati secara mendadak," terangnya.

Data di Dinas Pangan dan Peternakan Pacitan, tingkat konsumsi daging ayam di Kota 1001 Goa selama ini rata-rata mencapai kisaran 140 ton/bulan. Sementara jumlah populasi ayam kampung sendiri mencapai sekitar sejuta ekor lebih. Salah satu sentra ternak ayam buras itu ada di Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung. (*)
(T.KR-SAS/A040)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011