New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di New York jatuh ke terendah dua bulan pada Kamis waktu setempat, didorong oleh indikator ekonomi lembah, penurunan peringkat utang Jepang, kenaikan stok Amerika Serikat, dan terbukanya kesenjangan yang lebih besar dengan harga London.

Di New York Mercantile Exchange per barel minyak mentah light West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun menjadi 85,64 dolar AS, turun 1,69 dolar dari Rabu.

Pada satu titik dalam perdagangan WTI harga jatuh ke 85,51 dolar, terendah sejak 1 Desember.

Sebaliknya dengan kontrak utama London, untuk minyak mentah North Sea Brent, turun hanya 52 sen menjadi 97,39 dolar.

"Ada sebuah kekurangan yang jelas dari keyakinan dalam WTI," kata Matt Smith dari Summit Energy.

Sebuah isu kunci adalah persediaan yang berkembang di depot Cushing, Oklahoma dimana acuan AS diperdagangkan.

"Ada semacam sentimen negatif terhadap mereka (persediaan Cushing), semua orang melakukan kliring posisi mereka, bergeser menyeberang ke Brent, "katanya.

Smith juga mengutip data ekonomi jelek AS yang keluar Kamis: klaim pengangguran tinggi dan pesanan barang tahan lama mengecewakan.

Penurunan mengejutkan peringkat utang negara Jepang oleh S&P juga membuat pasar melemah, kata Phil Flynn dari PFGBest Research.

Standard & Poor`s pada Kamis memangkas peringkat kredit Jepang untuk pertama kalinya sejak 2002, menuduh pemerintah kekurangan "strategi koheren" dalam upaya untuk meringankan tingginya utang dari setiap negara industri.

"Setiap kali ada kekhawatiran tentang utang ada sentimen bearish

terhadap minyak," kata Flynn.

"Pasokan AS sangat baik," tambahnya.

Data AS Rabu menunjukkan kenaikan tajam tak terduga persediaan minyak mentah di AS, menunjukkan permintaan lembah.

Persediaan minyak AS melonjak 4,8 juta barel dalam seminggu yang berakhir 21 Januari, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan sebesar 900.000 barel.

Analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov mengatakan pedagang London "mengambil keuntungan," di tengah berita ekonomi negatif.

"Kami menjualkan peristiwa makro dengan sedikit sentimen pada pembukaan didukung penurunan peringkat utang negara oleh S & P (untuk Jepang)," katanya. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011