Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit yang konstan dalam kisaran 20-22 persen selama lima tahun mendatang dengan tambahan modal melalui right issue (penawaran saham terbatas)sebesar Rp11,68 triliun.

Direktur utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini di Jakarta Jumat mengatakan, rencana pelepasan 2.336.838.591 saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan harga saham rights issue sebesar Rp5.000 per saham sudah disetujui RUPSLB.

"Tambahan dana itu dapat memenuhi modal untuk mendukung pertumbuhan kredit rata-rata 20-22 persen sampai lima tahun ke depan," katanya.

Dengan tambahan dana itu, lanjutnya, rasio kecukupan modal Bank Mandiri akan meningkat dari 13,3 persen menjadi 16 persen dan sepenuhnya akan digunakan untuk meningkatkan struktur permodalan dalam lima tahun ke depan sesuai rencana bisnis yang telah dibuat.

"Tambahan dana ini juga membuat Bank Mandiri menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang sudah masuk kelas bank internasional karena memiliki ekuitas di atas Rp50 triliun," katanya.

Sebelum right issue Bank Mandiri memiliki aset sebanyak Rp39 triliun, sehingga dengan tambahan Rp11,68 triliun maka total aset mencapai Rp50,68 triliun atau melebihi batas minimal untuk masuk status bank internasional seperti yang diatur BI.

Sesuai dengan prospektus, saham baru dapat diperdagangkan di pasar mulai tanggal 14 Februari 2011.

Pasca-rights issue porsi kepemilikan Negara Republik Indonesia akan menjadi 60 persen dari saat ini sebesar 66,73 persen. Sementara saham publik akan menjadi 40 persen.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011