Jakarta (ANTARA News) - Ada dua pelajaran berharga mengapa aktor ternama Mathias Muchus bisa sukses mengarungi dunia perfilman Indonesia selama tiga dasawarsa yaitu dengan disiplin dan bersahaja.

Rita Triana Budiarti penulis buku "Mathias Muchus, Kesetiaan Tiga Dasawarsa" mengatakan kesuksesan perjalanan Mathias Muchus berawal dari kedisiplinan dalam hidup dan sikap yang bersahaja terhadap sesamanya.

"Semuanya (janji pertemuan) harus on time, dia tegas dan baik," ujar Rita dalam peluncuran buku "Mathias Muchus, Kesetiaan Tiga Dasawarsa"di Erasmus Huis pusat kebudayaan Belanda di Kuningan, Jakarta pada Jumat.  

Buku 105 halaman itu mengupas perjalanan Muchus dari kuliah di IKJ hingga menjadi seorang aktor terkenal.

Hal senada juga diutarakan rekan seperjuangan Muchus, Didi Petet. Aktor yang terkenal dalam perannya sebagai Si Kabayan mengatakan, dia mengenal Muchus sebagai orang yang keras kepala, terus terang, penuh imajinasi, dan energik.

"Muchus bukanlah seorang diplomat, dia akan mengatakan apa adanya, A ya A dan B ya B," ujarnya mengingat sifat Muchus.

Dalam kesempatan yang sama, Mizan Productions selaku rumah produksi meluncurkan film perdana Mathias Muchus "Rindu Purnama" yang akan ditayangkan di Bioskop pada 10 Februari 2011 dan novel "Rindu Purnama" garapan dua penulis muda Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara) dan Tasaro GK (Muhammad; Lelaki Penggenggam Hujan).

"Film "Rindu Purnama" ini penuh dengan pesan moral dan kami tidak ingin penonton pulang tanpa mendapatkan sesuatu," kata Putut Wijanarko, Direktur Utama Mizan Productions.

Muchus mengatakan, keinginannya menyutradarai film sudah tertanam sejak lama dan kesempatan itu baru terjadi setelah 30 tahun dalam perjalanan karirnya. Oleh karena itu dia akan fokus dan tidak akan membuang kesempatan tersebut.

"Saya sengaja menghentikan syuting sinetron kejar tayang semata-mata untuk lebih fokus ke pembuatan film," kata Muchus yang cita-cita kecilnya ingin menjadi Pilot.   

Terakhir Muchus berpesan, "Film ini saya persembahkan untuk istri dan anak-anak saya,".
(adm/B010)

Oleh Adam Rizallulhaq
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011