Meski bangunan `shelter` sudah siap ditempati, namun hingga kini calon penghuninya belum bersedia menempati karena belum ada fasilitas pendukung terutama listrik
Sleman (ANTARA News) - Sebanyak 26 unit "shelter" atau hunian sementara bagi korban bencana erupsi Gunung Merapi di Dusun Kentingan, Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sampai sekarang belum ditempati karena belum ada fasilitas pendukungnya.

"Hunian sementara ini diperuntukkan bagi puluhan korban bencana Gunung Merapi asal Dusun Plumbon yang rumahnya hancur. Meski bangunan `shelter` sudah siap ditempati, namun hingga kini calon penghuninya belum bersedia menempati karena belum ada fasilitas pendukung terutama listrik," kata warga setempat Sumiyem, Minggu.

Kepala Desa Sindumartani Hartono mengatakan beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan calon penghuni tentang hunian sementara itu.

"Mereka masih menunggu kelengkapan sarana dan prasarana, baik listrik yang kini masih dalam proses pengerjaan, maupun kelayakan lingkungan seperti sarana umum berupa drainase," katanya.

Menurut dia, sarana lain yang juga perlu segera diupayakan dibuat di antaranya saluran air.

"Perbedaan kemiringan tanah di area hunian sementara sangat tajam, sehingga pada musim hujan rawan terjadi banjir yang dikhawatirkan bisa menggenangi rumah mereka," katanya.

Ia mengatakan untuk sarana umum lain pihaknya berharap agar segera diupayakan, sehingga benar-benar siap dan layak untuk dihuni.

"Termasuk pengerasan jalan menuju lokasi yang masih kurang layak, dan perlu dilakukan penyelesaian akhir," katanya.

Hartono berharap dalam waktu dekat warga yang saat ini masih mengungsi segera dapat menempati hunian sementara.

"Warga calon penghuni jangan sampai mengeluarkan biaya besar untuk melengkapi berbagai fasilitas dengan cara swadaya," katanya.
(V001/M008/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011