Kupang (ANTARA) - Ketua Umum KONI NTT Andre Koreh menyanyangkan kepulangan atlet penyumbang medali emas pertama melalui cabang olahraga muaythai untuk NTT Susanti Ndapataka yang tanpa melalui koordinasi, sehingga sang atlet bersama pelatihnya terpaksa naik kendaraan pick up.

"Semestinya kepulangan dari atlet diketahui oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi NTT sebab mereka yang mengelola dana hibah PON," kata Andre saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Rabu.

Andre mengaku saat ini berada di Papua untuk menyaksikan pertandingan berbagai cabang olahraga dari kontingen NTT yang diikutsertakan dalam PON XX Papua.

Ia mengatakan bahwa ada dana untuk transportasi atlet, namun KONI sendiri tidak bisa berbuat apa-apa karena Pemda yang mengelola dana hibah PON, termasuk biaya transportasi atlet dan seluruh kontingen dari Kupang menuju Papua dan sebaliknya.

"Semestinya KONI yang kelola anggaran PON, tapi kemudian diambil alih sesuai kebijakan Pemda. Katanya, selama ini kurang tepat dikelola KONI," ujar Andre. 

Baca juga: Defile kontingen NTT bertopi Ti'i Langga, tuan rumah disambut gempita 

Ia mengungkapkan selama ini, Pemda tidak pernah berkoordinasi dengan KONI soal penjemputan atlet. Walaupun saat penjemput atlet muaythai NTT itu ada beberapa pengurus KONI NTT, tetapi kehadiran mereka hanya inisiatif pribadi.

"Bagaimana mau koordinasi, nama saya saja tidak tercatat dalam daftar kontingen PON NTT sebagaimana SK Gubernur NTT tentang Kontingen Provinsi NTT pada PON XX Papua. Padahal saya Ketua Umum KONI NTT," tegas Andre.

Ia menambahkan saat penjemputan memang ada beberapa pengurus KONI, tetapi itu inisiatif pribadi.

"Dan karena tidak ada koordinasi, dampaknya ya, seperti yang kita lihat melalui video dan foto yang menyebar tadi," pungkas Andre.

Ia pun berharap agar kejadian yang dialami oleh atlet NTT itu tidak terjadi lagi, dan kali ini menjadi pembelajaran.

"Ya, semoga ini jadi pelajaran supaya kita bisa lebih menghargai atlet," ungkap Andre. 

Baca juga: 31 personel Brimob kawal kontingen NTT di PON Papua 

Sebelumnya, beredar video dan foto kedatangan atlet muaythai penyumbang medali emas pertama bagi NTT bersama pelatihnya di bandara El Tari dijemput dengan menggunakan mobil pick up.

Kejadian ini pun viral dan memunculkan beragam komentar dari sejumlah masyarakat NTT yang menyayangkan hal tersebut.

Namun, pelatih muaythai Jhon Cornell Sanggam Silitonga, yang dimintai tanggapan terkait penyambutan itu, mengungkapkan yang ia alami bersama atlet adalah hal yang biasa. 

“Ini sekadar euforia, namun kelanjutannya saya juga belum tahu. Perlakuan seperti ini bagi kami merupakan hal yang biasa saja,” ucap Jhon.

Ia juga menuturkan penyambutan seperti apapun tak akan menyurutkan semangat dari anak asuhnya untuk tetap berprestasi. 

Baca juga: NTT targetkan 10 medali emas pada PON Papua 
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021