Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang melonjak pada perdagangan Kamis pagi, setelah jatuh delapan sesi berturut-turut karena tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi politik AS mengenai plafon utang memberikan pelaku pasar katalis untuk memburu saham murah.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melambung 1,55 persen menjadi diperdagangkan di 27.956 poin jelang akhir sesi pagi, sementara Topix yang lebih luas naik 0,70 persen menjadi diperdagangkan pada 1.955,50 poin.

Indeks saham pertumbuhan Topix naik 1,2 persen. Perusahaan internet Z Holdings melonjak 3,4 persen, sementara pembuat robot Fanuc terangkat 2,6 persen. Indeks saham terkait semikonduktor MSCI naik 2,2 persen, dengan Tokyo Electron naik 2,2 persen dan Disco naik 2,7 persen.

Investor mengambil saham-saham pertumbuhan dan saham-saham siklikal yang telah terpukul baru-baru ini di tengah kekhawatiran bank sentral mungkin mengurangi stimulus lebih cepat dari yang diharapkan, karena meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi yang lebih tinggi di seluruh dunia.

Sektor jasa pengiriman yang volatil juga bangkit kembali, dengan indeks mereka terangkat 2,9 persen setelah kehilangan hampir sepertiga nilainya dalam delapan sesi sebelumnya.

Di tempat lain, Welcia melonjak 6,6 persen setelah operator jaringan toko obat itu membukukan hasil pendapatan yang cerah dalam tiga bulan hingga Agustus. Tetapi Aeon kehilangan 2,8 persen setelah pendapatan operator jaringan supermarket itu mengecewakan investor.

Japan Post Holdings kehilangan 1,7 persen setelah pemerintah mengatakan akan menjual hingga 1,03 miliar saham, yang pada harga penutupan Rabu (6/10/2021) akan bernilai 952 miliar yen (8,52 miliar dolar AS). Untuk mengurangi dampaknya, perusahaan mengumumkan pembelian kembali saham hingga 100 miliar yen.

Baca juga: Nikkei ditutup di terendah 6 minggu tertekan kekhawatiran bunga tinggi
Baca juga: Saham Jepang dibuka jatuh, tertekan dukungan rendah terhadap PM baru
Baca juga: Nikkei Jepang merosot, ketakutan inflasi tekan saham pertumbuhan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021