Semarang (ANTARA News) - Pasar Imlek Semawis 2011 dengan mengangkat tema "Go Green" diharapkan menjadi momentum peserta kegiatan itu untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan, kata Ketua Panitia Pasar Imlek Semawis 2011 Kota Semarang, Dharmadi Hardo.

"Dalam Pasar Imlek Semawis ini, kami mengajak sejumlah perusahaan yang memiliki unit pengolahan limbah. Jadi masyarakat akan mengetahui bagaimana prosesnya," katanya di Semarang, Senin.

Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan itu, katanya, berupa pengolahan limbah menjadi produk baru yang bernilai ekonomis.

Ia menyebutkan sekitar empat perusahaan yang memamerkan proses pengolahan limbah sehingga hasilnya memiliki nilai ekonomis seperti plastik pembungkus dibuat menjadi tas dan limbah organik berasal dari perusahaan jamu serta rokok yang diubah menjadi kompos.

Ia mengatakan, pada rangkaian Pasar Imlek Semawis juga digelar sejumlah seminar tentang lingkungan yang masih berlangsung hingga hari penutupan.

"Dalam Pasar Imlek Semawis, kami tidak ingin menunjukkan peralatan yang berteknologi canggih tetapi yang lebih ramah lingkungan dan dapat diterapkan masyarakat," katanya.

Ia mengharapkan, upaya tersebut mendorong masyarakat untuk bergaya hidup peduli lingkungan.

Pihak penyelenggara juga menunjukkan bahwa penggunaan suatu barang dari bahan alam bisa dilakukan untuk menggantikan barang yang tidak berpihak kepada lingkungan.

"Pintu masuk Pasar Imlek Semawis yang biasanya menggunakan gabus, tahun ini kami menggunakan pohon bambu dan hanya sedikit menggunakan gabus," katanya.

Ia mengatakan, penyelenggaraan Pasar Imlek Semawis dari tahun ke tahun hampir sama tetapi setiap tahun mengangkat tema berbeda.

Jika pada 2010 mengusung tema pancawarna yang menyoroti keanekaragaman budaya dan tradisi di Pecinan, katanya, pada 2011 mengajak masyarakat cinta lingkungan.

"Pasar Imlek Semawis Tahun 2011 akan ditutup tanggal 1 Februari 2011 malam sekitar pukul 20.00 WIB. Akan tetapi, untuk pedagangnya diperkirakan sampai pukul 22.00 WIB," katanya.

Pada 1 Februari 2011 malam, tempat yang sebelumnya untuk berjualan langsung dibersihkan karena pada pagi harinya masyarakat setempat akan beraktivitas menyambut Imlek.

"Untuk pergantian malam tahun baru, Rabu (2/1) malam merupakan puncak untuk sembahyang dan berkumpul untuk makan malam. Bagi yang masih menjaga tradisi, ada sembahyang di kelenteng pada pukul 23.00 WIB hingga pukul 23.30 WIB," katanya. (N008/M029/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011