Pengobatan dilakukan dengan berbagai cara dan ada juga menggunakan bahan organik.
Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Selatan menyatakan sekitar 4.978 hektare dari 16.991 hektare tanaman pala di kabupaten itu rusak akibat serangan hama penggerek batang dan jamur akar putih.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Selatan, Yulizar di Tapaktuan Ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, Kamis mengatakan serangan hama penggerek batang dan jamur akar putih membuat tanaman pala tersebut tidak bisa lagi berproduksi.

"Serangan hama jenis penggerek batang dan jamur akar putih telah mengakibatkan ribuan tanaman pala milik masyarakat mati, sehingga menyebabkan produktivitas pala di Aceh selatan terus menurun dan hingga rata-rata menjadi 824 kilogram per hektare per tahun," kata Yulizar.

Didampingi Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Selatan Ferdi, Yulizar mengatakan saat ini kebun tanaman pala di kabupaten tersebut tersebar di sejumlah kecamatan.

Dari 18 kecamatan di Aceh Selatan yang memiliki kebun tanaman pala, kata Yulizar, yang terluas ada di Kecamatan Meukek. Luas kebun tanaman pala di kecamatan itu mencapai 4.473 hektare.

Dari 4.473 hektare tersebut, 1.738 hektare di antaranya rusak, 2.201 hektare tanaman palanya sudah menghasilkan dan 534 hektare lainnya belum berproduksi dengan rata rata produktivitas mencapai 827 kilogram per hektare per tahun.

Kemudian, Kecamatan Tapaktuan dengan luas kebun tanaman pala mencapai 2.231 hektare. Dari 2.231 hektare tersebut, 841 hektare di antaranya rusak, 517 hektare masih berproduksi, 873 hektare belum menghasilan dan rata rata produktivitas 822 kilogram per hektare per tahun.

"Sedangkan kebun pala paling sedikit ada di Kecamatan Trumon dengan luas hanya satu hektare dengan rata rata produktivitasnya mencapai 500 kilogram per tahun," kata Yulizar.

Terkait penanganan hama penggerek batang dan jamur akar putih, Yulizar mengatakan pihaknya melakukan berbagai upaya pengobatan maupun pencegahannya.

"Pengobatan dilakukan dengan berbagai cara dan ada juga menggunakan bahan organik. Sudah ada juga yang berhasil mengobati tanaman pala yang diserang hama penggerek batang dan jamur akar putih. Tapi, ada juga yang gagal," kata Yulizar.
Baca juga: Petani keluhkan murahnya harga pala
Baca juga: Karhutla di Leihitu hanguskan tanaman cengkih dan pala
Baca juga: Sulut ekspor biji pala ke Belanda dan Argentina

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021