Makassar (ANTARA News) - Dukungan PSM Makassar untuk Jenderal George Toisutta sebagai calon ketua umum PSSI dalam kongres di Bintan yang dijadwalkan digelar 19 Maret mendatang dinilai tidak efektif.

Pengamat Sepak bola Sulsel, Yopie Lumoindong, di Makassar,  Kamis mengatakan, dukungan PSM tidak akan memberikan kontribusi langsung karena tim Juku Eja tidak lagi memiliki hak suara setelah resmi dicoret dari keanggotaan PSSI.

"Saya lihat dukungan PSM untuk pencalonan Toisutta (George) menjadi ketua umum PSSI tak lebih dari sebuah dukungan moral. Sebab PSM tidak lagi memiliki hak untuk memberikan suaranya dikongres nanti," jelasnya.

Mantan Direktur Teknik PSM itu menjelaskan, dukungan PSM atas pencalonan George Toisutta memang sangat beralasan. Maklum, jika calon yang didukung akhirnya sukses menjadi Ketum PSSI, maka posisi tim Juku Eja akan aman.

Status PSM yang kini tak lagi sebagai anggota PSSI kemungkinan besar akan kembali diubah setelah terpilihnya kepemimpinan yang baru.

"Setelah resmi dicoret dari keanggotaan PSSI setelah melanggar aturan yang berlaku, PSM tentu ingin kembali diakui. Kondisi seperti itu dinamakan politik olahraga dan merupakan hal yang wajar," katanya.

Mengenai peluang George Toisutta menduduki posisi Ketum PSSI sendiri menurut Yopie, bisa dikatakan cukup besar. Apalagi hadirnya sejumlah dukungan dari berbagai klub dan kepala daerah, termasuk Makassar.

Namun demikian, hal itu juga kemungkinan tidak akan berjalan mulus akibat kemungkinan akan terganjal aturan PSSI. Salah satu aturan yang bisa menjadi batu sandungan Pembina Persatuan Sepak bola Angkatan Darat (PSAD) itu terkait kepengurusannya di PSSI.

Maklum, PSSI telah menegaskan bahwa mereka yang mau mencalonkan harus sudah aktif di sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun. Syarat itu tercantum pada pasal 35 ayat 4 Statuta PSSI.

"Peluang Toisutta untuk memimpin PSSI cukup besar jika bisa menembuas aturan yang telah ditetapkan pihak PSSI," ujarnya.

(ANTARA/S026)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011