Kairo (ANTARA News) - Pesawat Garuda jenis Boeing 747-400 pada Selasa mengevakuasi lagi 400 mahasiswa ke Indonesia menyusul tiga kloter pesawat serupa sebelumnya yang telah mengangkut lebih dari 1.200 warga negara Indonesia (WNI) termasuk mahasiswa.

Ketua Tim Evakuasi pada KBRI Kairo, Kol. Laut (P) R. Teguh Isgunanto kepada ANTARA Kairo pada Senin malam mengatakan 800 mahasiswa telah terdaftar untuk evakuasi.

KBRI sudah melaporkan ke Jakarta bahwa ada 800 mahasiswa telah terdaftar untuk kapasitas dua pesawat, tapi Garuda hanya menyanggupi satu pesawat saja, kata Kol. Teguh yang juga Atase Partahanan (Athan) KBRI Kairo itu. Wewenang pengiriman pesawat itu ditentukan di Jakarta.

Menurut dia, awalnya direncanakan ada dua pesawat lagi selain Garuda untuk evakuasi, yaitu dari penerbangan Lion dan Batavia Air, namun keduanya batal karena pengurusan prosedur penerbangannya ke Mesir cukup rumit dan memakan waktu.

Di samping Lion dan Batavia Air, TNI juga dilaporkan menyiapkan tiga pesawat Hercules untuk evakuasi WNI di Mesir, tapi sejauh ini KBRI belum mendapat kepastian dari Jakarta ihwal Hercules tersebut.

Beberapa mahasiswa mengaku awalnya tidak ingin dievakuasi, namun akhirnya ikut juga karena dihantui penggeledehan dan interogasi dari dinas intelijen Mesir.

Penggeledahan dan interogasi itu tidak hanya terjadi pada WNI, tapi juga sejumlah warga asing yang dicurigai membantu oposisi dalam upaya menumbangkan pemerintah.

Pemerintah Mesir menuduh kalangan negara asing mencampuri urusan dalam negeri dan terlibat dalam aksi unjuk rasa yang menimbulkan kekacauan di negara Piramida itu dalam dua pekan terakhir.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011