Bandung (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan hasil industri sepatu di kawasan Cibaduyut Kota Bandung, memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar internasional.

"Saya yakin, ke depan industri sepatu lokal ini bisa masuk ke mana-mana termasuk ekspor," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, di Bandung, Sabtu.

Mari Elka mengatakan, jika hasil industri sepatu di Cibaduyut ingin diterima di pasar internasional maka perlu dilakukan peningkatan standarisasi dan kualitas produknya.

"Harus terus kita tingkatkan. Sehingga bisa bersaing dengan produk lain," katanya usai berkunjung ke sentra sepatu Cibaduyut, Kota Bandung.

Menurutnya, industri sepatu di Cibaduyut saat ini memang sudah berkembang pesat oleh karenanya peningkatan standarisasi kualitas dan mutu produksi penting dilakukan para pelaku industri sepatu Cibaduyut.

Akan tetapi, kata Mari Elka, peningkatan kualitas dan mutu sepatu tentunya akan menguras biaya produksi, artinya, dengan biaya produksi yang sangat tinggi secara otomatis harga jualnya pun akan tinggi.

"Menurut saya, murah belum tentu kualitasnya baik untuk bisa bertahan lama ataupun kenyamanan pakainya. Maka kami harapkan, para pelaku industri bisa meningkatkan standar kualitasnya. Tapi tentunya dengan harga yang masih bisa dijangkau masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, potensi pasar sepatu lokal saat ini sangat berpeluang besar jika diiringi dengan kualitas yang sangat handal.

Pihaknya mencontohkan, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 230 juta orang berarti ada peluang pasar sebanyak itu pula, tapi ini tentunya harus dilakukan dengan kampanye menggunakan produk lokal.

"Jika kualitasnya baik, saya kira masyarakat kita akan tertarik dengan produk lokal. Ini akan terus kita kampanyekan. Bahkan, saat ini saya sudah menggagas di kantor saya untuk mewajibkan dalam seminggu sekali menggunakan sepatu produk dalam negeri," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pelaku industri sepatu Cibaduyut, H Dede, menyatakan kalau saat ini dirinya masih kekurangan tenaga ahli yang bisa meningkatkan kualitas produksinya.

Namun disisi lain, dia meyakinkan jika bahan baku sepatu Cibaduyut sangat baik dengan khas kulitnya.

"Kalau persoalan bahan kita memang selalu menggunakan kulit bagus, tapi untuk tenaga ahli desain kita masih kekurangan. Karenanya, saya berharap pemerintah menyediakan pelatihan untuk para pekerja kita agar memiliki wawasan luas tentang cara mendesain sepatu," kata H Dede.

Dirinya berharap, pemerintah juga membuka akses masuknya hak sepatu yang memiliki kualitas bagus karena hak sepatu yang saat ini masuk mayoritas memiliki standar nomor dua.(*)
(U.KR-ASJ/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011