Genangan air dan avtur dalam bangkai pesawat menghambat proses evakuasi korban yang terjepit
Tanjungpinang  (ANTARA News) - Evakuasi jenazah pilot Fadlul Karim dari bangkai pesawat Casa 212 milik PT Sabang Merauke Raya Charter, hingga Minggu pukul 08.30 WIB, masih berlangsung.

Proses evakuasi sudah berlangsung selama sekitar 19 jam setelah pesawat jatuh di hutan Kampung Kampe, Desa Malang Rapat, Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu sekitar pukul 13.45 WIB.

"Genangan air dan avtur dalam bangkai pesawat menghambat proses evakuasi korban yang terjepit," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Bambang, Subagyo.

Bambang mengatakan, posisi moncong pesawat yang tertanam tegak lurus sedalam 2,5 meter ke dalam lumpur menyebabkan air dan avtur tergenang serta sulit dikeluarkan.

"Kami sudah berusaha menimba air dari dalam bangkai pesawat, namun belum berhasil," ujarnya.

Tim kesulitan menyedot air lumpur bercampur avtur tersebut karena takut terjadi kebakaran jika menggunakan mesin yang bisa menimbulkan percikan api.

Proses evakuasi sempat dihentikan pada pukul 03.00 WIB karena tim menemui jalan buntu dan baru dilanjutkan sekitar pukul 07.00 WIB.

"Kami saat ini sedang mengusahakan cara lain untuk mengevakuasi korban secepatnya," ujar Bambang.Empat orang korban meninggal pesawat Cassa 212 SMAC yang sudah berhasil dievakuasi saat ini berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang.

Mereka adalah kopilot Richard Bakalow warga Australia, Suroto dan Hendro Susanto yang bertugas sebagai kru dan teknisi Syahrul Nasution.
(KR-NP/A041)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011