Samarra, Irak (ANTARA News) - Korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di dalam sebuah bus yang penuh dengan peziarah Syiah di dekat kota Irak, Samarra, meningkat menjadi 33, kata petugas medis Ahad.

"Jumlah korban terakhir serangan Sabtu itu 33 orang tewas dan 28 lainnya cedera. Di antara yang tewas terdapat dua wanita muda dan dua lainnya luka-luka," kata seorang petugas medis pada Rumah Sakit Umum Samarra.

Sebelumnya, jumlah yang diumumkan rumah sakit itu adalah 30 tewas.

Polisi mengatakan, penyerang tersebut menyerbu ke dalam bus yang penuh dengan peziarah Syiah di sebuah pos pemeriksaan di luar kota Samarra, sebelum meledakkan sebuah rompi penuh bahan peledak.

Peristiwa itu adalah serangan tunggal paling mematikan di Irak sejak sebuah bom mobil 27 Januari menghantam sebuah upacara pemakaman di satu distrik Syiah di Baghdad, menewaskan 48 orang.

Para korban dari serangan Samarra semuanya adalah peziarah Syiah Irak yang baru kembali dari kota yang berpenghuni mayoritas Sunni, 110 kilometer (70 mil) di utara Baghdad, yang merupakan tempat kubah emas dari imam yang dihormati pada abad kesembilan, Hassan al-Askari.

Sabtu itu menandai peringatan tahunan kematiannya.

Pada Kamis, sebuah bom mobil merobek seluruh prosesi peziarah menuju ke kuil dekat kota Dujail di selatan, menewaskan sedikitnya sembilan peziarah dan mencederai 39 lainnya, kata seorang juru bicara provinsi.

Puluhan ribu orang tewas dalam kekerasan yang dipicu oleh kehancuran kuil kubah emas Askari lima tahun yang lalu yang dilakukan oleh kelompok Sunni garis keras yang dicurigai setia pada Al-Qaeda.

Masjid itu sendiri dibangun pada 944, dan kubah emas ditambahkan pada tahun 1905.

Meskipun kekerasan telah mereda di Irak sejak puncaknya pada tahun 2006 dan 2007, namun serangan-serangan masih sering terjadi.

Para peziarah Syiah sering menjadi sasaran kelompok gerilyawan Sunni sejak invasi 2003 yang pimpinan AS, yang menggulingkan presiden Saddam Hussein.
(H-AK/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011