Makassar (ANTARA News)- Surat balasan Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA yang meminta PSSI memberikan sanksi berat bagi tim yang membelot, membuat posisi PSM Makassar semakin sulit.

Pengamat sepak bola Sulsel, Yopie Lumoindong, di Makassar, Senin, mengatakan, adanya dukungan FIFA akan membuat PSSI bersikap lebih tegas dalam menindak klub yang dinilai telah melanggar statuta PSSI.

Yopie juga mengaku sangat prihatin jika tim sebesar PSM harus hilang karena tidak mendapat pengakuan dari FIFA. Maklum, tim Juku Eja merupakan satu klub yang memiliki nama besar dan sejarah panjang di persepakbolaan nasional.

"Saya kira keinginan PSM untuk mengulang sejarah lolos keputaran kedua liga champion asia beberapa tahun lalu akan sulit jika tidak diakui lagi keberadaanya oleh FIFA. Kondisi itu tentu sangat disayangkan jika dilihat dari sejarah PSM di kancah sepakbola tanah air," jelasnya.

Mantan Direktur Teknik PSM itu menambahkan, sanksi PSSI yang mendiskualifikasi PSM U-18 di Piala Suratin, merupakan salah satu bukti bahwa PSM akan semakin terpuruk bukan hanya di kancah sepak bola tanah air melainkan juga di level internasional.

Selain itu, PSSI tidak hanya akan memberikan sanksi berat kepada klub melainkan seluruh pemain yang ikut terlibat.
Kondisi itu tentu membuat karier pemain juga akan tertutup.

Mengenai keberadaan Liga Primer Indonesia (LPI) yang bisa digunakan pemain sebagai tempat bersandar, hal itu juga belum bisa dipastikan tetap eksis. Penyebabnya tak lepas dari kondisi LPI yang masih dianggap kompetisi ilegal oleh PSSI dan FIFA.

"Saya pribadi tidak yakin jika LPI bisa eksis karena masih dianggap kompetisi ilegal oleh PSSI dan FIFA," katanya.

Sebelumnya, FIFA melalui surat yang ditandatangani deputi Sekjen FIFA Markus Katter, dan dikirim melalui faksimil memang telah memberikan dukungan kepada PSSI untuk memberikan tindakan tegas bagi tim yang membelot.

Surat yang dikeluarkan FIFA merupakan balasan surat yang dikirim PSSI pada 27 Januari lalu. Dalam surat tersebut, FIFA menyatakan bahwa PSSI dapat menjatuhkan sanksi kepada klub anggota yang membelot, perangkat pertandingan, dan pemain yang terlibat di dalam LPI.(*)

(T.KR-MH/S016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011