Jakarta (ANTARA News) - Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawadi, menyatakan bahwa kesiapan pemerintah memasuki pasar tunggal Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mulai 2015 dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan memperkuat perekonomian domestik terlebih dahulu.

"Kita harus memperkuat ekonomi domestik terlebih dahulu," kata Edy dalam seminar "Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015" di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, ada kekhawatiran bahwa perekonomian Indonesia yang terpusat di Jawa akan menjadi titik lemah perekonomian nasional sehingga harus segera diatasi.

"Sampai saat ini ekonomi Indonesia masih terpusat di Jawa di mana sekitar 80 persen industri berada di Jawa," katanya.

Menurut dia, konsentrasi ekonomi di Jawa itu menunjukkan belum adanya sinergi antardaerah dalam perekonomian.

"Tidak ada konektivitas sehingga Jawa seperti berkembang sendiri sehingga daerah lain seperti tertinggal" katanya.

Ia mencontohkan, ada komoditas yang diekspor dari kawasan Sumatera ke China namun kemudian diimpor lagi oleh Indonesia (Jawa) sebagai bahan industri di Jawa.

"Dari situ saja China sudah mendapat devisa padahal sama-sama diambil dan kemudian dikirim kembali ke Indonesia," katanya.

Menurut dia, dengan kondisi seperti itu maka Indonesia harus membangun konektivitas dan sinergi antardaerah sehingga memperoleh manfaat yang optimal.

"Mungkin antardaerah misalnya Jawa Barat dan Jawa Tengah masih ada kendala dalam sinergi dan konektivitas. Ini harus dibangun dulu," katanya.
(T.A039/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011