Pekanbaru (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab dua insiden yang dialami pesawat Lion Air di Pekanbaru, Riau.

"Sejauh ini kami belum bisa menyimpulkan sebab-musabab yang menyebabkan dua pesawat Lion tergelincir di Pekanbaru," ujar investigator KNKT, Masruri, di Pekanbaru, Rabu.

Dua pesawat jenis Boeing 737-900 milik Lion Air mengalami insiden tergelincir ke luar landasan pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru dalam dua hari berturut-turut, namun tidak ada korban jiwa.

Insiden pertama dialami pesawat beregistrasi PK-LFI dengan nomor penerbangan JT 392 dari Jakarta, Senin (14/2), dan insiden kedua dialami pesawat registrasi PK-LHH nomor penerbangan JT 295 dari Medan, Selasa, (15/2).

Masrusri menjelaskan, kedua insiden yang dialami pesawat komersil pada rute domestik itu nyaris sama, namun pihaknya tidak menemukan riwayat kerusakan pesawat yang pernah dialami pesawat pabrikan dari Amerika Serikat itu.

Dugaan sementara, kedua insiden itu terjadi karena kompleksitas yang disebabkan berbagai faktor dan masih perlu pendalamam dengan mengumpulkan berbagai data pendukung.

"Data yang kita kumpulkan suda banyak, mulai dari kondisi landasan pacu, cuaca lalulintas bandara (air traffic control), kondisi pesawat, pilot, hingga percakapan melalui FDR dan VCR," jelasnya.

Namun, lanjutnya, butuh waktu untuk mengetahui penyebab terjadinya kedua insiden pesawat Lion itu. "Paling cepat, mungkin minggu depan bisa diketahui," katanya.

Meski penyebab dua insiden Lion belum bisa diketahui, namun Ketua KNKT Tatang Kurniadi telah mengeluarkan enam butir rekomendasi mengkritisi kinerja tiga instansi yang diserahkan kepada menteri perhubungan.

"Surat rekomendasi baru saja saya tanda tangani dan akan diserahkan kepada Menteri Perhubungan besok (Kamis)," kata Tatang Kurniadi ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru.

Sebelumnya tiga investigator KNKT, dibantu dua tenaga dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementrian Perhubungan dua hari berturut-turut melakukan penyelidikan insiden yang dialami pesawat Lion Air.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011