Satu dari dua puluh gerbong kereta api yang berisi semen curah tergelincir di dekat perlintasan di daerah Kampung Jua, Kecamatan Lubuk Begalung
Padang (ANTARA News) - Gerbong kereta api yang membawa semen curah milik PT Semen Padang, Jumat sekitar pukul 05.20 WIB tergelincir dan terguling di dekat perlintasan kereta api Kampung Jua, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat.

"Satu dari dua puluh gerbong kereta api yang berisi semen curah tergelincir di dekat perlintasan di daerah Kampung Jua, Kecamatan Lubuk Begalung," kata Romeo, Humas PT KAI Sumbar, di Padang.

Menurutnya, dinihari itu kereta api tersebut melaju dari arah Indarung menuju Teluk Bayur dengan membawa semen curah milik PT Semen Padang.

"Saat kereta berada di dekat perlintasan kereta api di daerah Kampung Jua, tiba-tiba salah satu gerbongnya yang berada di bagian belakang, terlepas dari rangkaian dan langsung tergelincir dan terbalik," katanya.

Dia menambahkan, kereta api dua lokomotif dengan dua puluh gerbong tersebut, dikumudikan oleh masinis Akmal (40) dan Zainir Umar (40). Lokomotif pertama bernomor 46 dan lokomotif kedua nomor 25.

"Masing-masing gerbong kereta api tersebut membawa sebanyak 25 ton semen curah milik PT Semen Padang," katanya.

Dia mengatakan, peristiwa itu tidak mengganggu aktivitas lalu lintas kereta yang lain. Semua aktivitas lalu lintas berjalan dengan normal.

"Sejumlah petugas PT Kereta Api kini melakukan evakuasi gerbong yang terguling dengan dengan menggunakan alat barat seperti crane dan lain-lain," katanya.

Menurut dia, kerugian material PT Kereta Api diperkirakan mencapai sekitar Rp315 ribu. Kejadian tidak menimbulkan korban jiwa."Kami tidak tahu berapa kerugian material yang dialami pihak PT Semen Padang," katanya.

"Kami masih harus melakukan penyelidikan terkait terbaliknya gerbong kereta api yang membawa semen curah tersebut," katanya.

Isliwati, saksi mata yang saat itu mencuci baju di sebuah sungai tidak jauh dari perlintasan kereta api tersebut, mengaku melihat bagian gerbong kereta api sudah dalam keadaan terguling.

"Kirain ada gempa karena ada suara gemuruh, namun ternyata gerbong kereta api yang terbalik," katanya.
(KR-AH/P004)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011