Bandung (ANTARA News) - Ribuan warga tionghoa dan non tionghoa Kota Bandung, tampak antusias menyaksikan gelaran "Kirab Budaya Cap Go Meh 2011" yang dipusatkan di Vihara Dharman Ramsi, Jalan Kelenteng Bandung, Sabtu sore.

Uniknya dalam pembukaan gelaran tersebut diawali dengan kesenian tradisional Sunda seperti Singa Depok dan boneka Si Cepot baru kemudian diikuti oleh kebudayaan Tionghoa seperti parade Barangsoai, Liong dan Lampion.

Warga juga tampak "bersaing" dengan para fotografer dan juru kamera televisi untuk mengambil gambar terbaik dari parade tersebut.

Salah seorang warga Tionghoa Abah Ali (66), mengaku senang dengan acara tersebut karena selain dapat mengenalkan budaya Tionghoa juga dapat menarik perhatian warga.

"Ini baru kali pertamanya sejak Orde Baru kirab budaya Cap Go Meh dirayakan di Bandung. Imlek tahun lalu ngak ada," katanya.

Sementara itu, kepolisian terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas akibat adanya gelaran tersebut.

Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Sambodo, akan melakukan rekayasa jalan untuk mengantisipasi kemacetan akibat dari perayaan tersebut.

Untuk mendukung acara yang diikuti ribuan peserta itu, Satuan Lantas Polrestabes Bandung berencana menutup beberapa ruas Jalan di Kota Bandung.

"Perayaan akan dipusatkan di Vihara Dharma Ramsi, jadi kita akan lakukan buka-tutup Jalan seperti di Jalan Cibadak, Klenteng, Kebonjati, Otista dan Sudirman, mulai pukul 16.00 hingga 22.00 malam," katanya.

Pihaknya akan menurunkan sekitar 350 personil lantas yang dibantu pula dari Ditlantas Polda Jabar.

"Di wilayah Vihara kita tempatkan sekitar 100 personil, secara kesuluruhan akan ada 350 personil dan dibantu BKO Ditlantas Polda Jabar," katanya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat Kota Bandung agar menghindari ruas-ruas jalan tersebut agar terhindar dari kemacetan.

"Masyarakat sebaiknya menghindari jalan Sudirman dan Kebonjati. Jika ada yang dari Cimahi mau ke Kota Bandung sebaiknya lewat Padjajaran, Kalau yang dari Bandung mau ke Cimahi sebaiknya lewat Soekarno-Hatta," katanya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011