Tunis (ANTARA News/AFP) - Ribuan massa mengadakan gerakan unjuk rasa di jalanan di Tunis pada Ahad dengan menyerukan pengunduran diri pemerintah peralihan pimpinan Mohamed Ghannouchi.

Sejumlah helikopter milik polisi berkeliling di udara karena para pengunjuk rasa menjawab panggilan protes dari jejaring Facebook dengan meneriakkan "pemerintah Ghannouchi turun" dan mengangkat spanduk yang bertuliskan "Rakyat ingin rezim untuk turun".

Ghannouchi merupakan Perdana Menteri di bawah presiden Zine El Abidine Ben Ali sejak 1999 hingga dia digulingkan melalui pemberontakan rakyat pada 14 Januari.

Ghannouchi mengambil alih kekuasaan atas pemerintah peralihan persatuan Tunisia pada 17 Januari yang terdiri dari sejumlah menteri yang menjadi bagian dari rezim lama sehingga memicu unjuk rasa harian oleh ribuan warga.

"Kami melawan pemerintah Ghannouchi karena revolusi kami tidak berarti apa-apa bersama Ghannouchi, ini merupakan kelompok Ben Ali dan mereka tidak merubah apapun," kata seorang pengunjuk rasa yang berprofesi sebagai guru, Samia Mahfoudh berumur 50 tahun.

Mahfoudh mengatakan bahwa hal itu merupakan satu gertakan.

"Mereka memanfaatkan kami sebagai alat. Seluruh anggota pemerintah dan dewan regional telah dipilih oleh rezim yang lama, konstitusi telah direformasi oleh rezim yang lama. Perkumpulan Konstitusi Demokratis (RCD) ingin menabur teror," kata pengunjuk rasa lain, Sami Ben Moumen yang merujuk kepada mantan partai berkuasa yang secara resmi ditangguhkan.(*)

(Uu.KR-BPY/M014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011