Bogor (ANTARA News) - Rapat kerja pemerintah di Istana Bogor, Senin, membahas pembangunan ekonomi termasuk pengembangan koridor ekonomi yang sudah dibahas sejak beberapa waktu yang lalu.

Rapat kerja yang berlangsung hingga Selasa (22/2) tersebut selain diikuti oleh seluruh menteri kabinet Indonesia Bersatu juga diikuti oleh Gubernur, Dewan Pertimbangan Presiden, Komite Ekonomi Nasional, Komite Inovasi Nasional dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya.

Dalam rapat kerja tersebut, para peserta akan dibagi ke dalam tiga kelompok kerja masing-masing kelompok kerja I membahas percepatan pembangunan koridor ekonomi Sumatera dan Jawa, kelompok kerja II percepatan pembangunan koridor ekonomi Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara serta Kelompok Kerja III percepatan pembangunan koridor ekonomi Bali, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku.

Rapat kerja akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pukul 10:00 WIB.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Lukita D Tuwo menyatakan pengembangan pengembangan sejumlah koridor ekonomi masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang.

Ia menyebutkan, dalam waktu dekat ini Menko Perekonomian akan meluncurkan Rencana Induk Pembangunan Koridor Ekonomi.

"Nanti hari Senin, Menko Perekonomian akan melaunching Rencana Induk ini," katanya.

Ketika ditanya apakah pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan di Indonesia Timur, Lukita mengatakan bahwa pengembangan pangan di Indonesia timur tidak ada kaitannya dengan pengembangan koridor ekonoomi.

"Pengembangan koridor ekonomi ditujukan untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011