Jakarta (ANTARA) - Pengamat media sosial dan budaya Eko Prastowo menilai, isu kebohongan politik yang dilontarkan beberapa waktu lalu oleh tokoh lintas agama, hanya sebatas isu elite yang tidak terlalu diperhatikan masyarakat.

"Salah satu indikasinya isu ini  tidak menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan di Group dan Fan Page di Facebook," katanya kepada pers di Jakarta, Selasa.

"Terlihat dari Group dan Fan Page tentang isu tentang kebohongan politik di Facebook hanya mencatat rata-rata kurang dari 1.000 penguna Facebook yang menjadi anggota Group atau yang menyukai Fan Page, padahal penguna Facebook di Indonesia mencapai 30 juta orang," ujarnya.

Menurut dia, media sosial seperti Facebook dan Twitter, saat ini adalah satu ukuran, apakah isu tersebut menarik menjadi bahan perbincangan masyarakat atau tidak.

"Media sosial tersebut bisa dijadikan tolok ukur apakah masyarakat merespon, memberi umpan balik, sampai menjadikannya topik dalam perbincangan mereka," kata Eko Prastowo yang juga mantan aktivis mahasiswa '90 ini.

Dia menambahkan, karena jumlah pengguna dari media sosial media itu dapat mepresentasikan kecenderungan sebagian besar masyarakat, maka media sosial tidak bisa dipungkiri telah menjadi media untuk menyuarakan pendapat dan sikap dari para penggunanya.(*)
(R009/K004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011