Khartoum (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Menteri Luar Negeri Sudan Ali Ahmed Karti pada Selasa mengatakan Sudan akan menjadi negara pertama yang membuka kedutaan besar di Juba, ibu kota Sudan Selatan yang menjadi negara merdeka beberapa waktu lalu.

"Sudan akan berupaya untuk menjadi negara pertama yang membuka kedutaan besarnya di Juba guna menandai berdirinya hubungan diplomatik positif dengan negara baru lahir Sudan Selatan," kata Karti dalam pernyatan yang dipaparkan pada Majelis Nasional (parlemen) Sudan, Selasa.

"Negara baru lahir itu tidak akan menjadi hambatan antara kita dan negara tetangga lainnya di Afrika timur dan tengah, namun akan menjadi gerbang dan sebuah percontohan bagi hubungan terhormat dengan negara-negara tersebut," katanya.

Menlu Sudan itu lebih jauh lagi menggambarkan hubungannya dengan negara Afrika lainnya sebagai sesuatu yang positif.

Ia menekankan pentingnya mengaktifkan kembali hubungan Sudan dengan negara Arab dan Afrika di sekitar, seraya mengatakan hubungan Sudan dengan Uni Afrika akan tetap menjadi salah satu jaminan penting bagi interaksi dan dukungan positif.

Ia juga menyinggung keberlanjutan peranan Sudan di lingkup Liga Arab.

Sekitar 98.83 persen pemilih Sudan Selatan telah memilih untuk pemisahan wilayah tersebut menjadi sebuah negara merdeka dalam jajak pendapat yang digelar beberapa waktu lalu.

Negara baru tersebut baru akan diresmikan pada 9 Juli 2011, saat berakhirnya periode transisi dalam Kesepakatan Damai Menyeluruh (CPA) yang ditandatangani Sudan utara dan selatan pada 2005.(*)

(Uu.KR-PPT/S008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011