Yogyakarta (ANTARA News) – Ada pemandangan yang berbeda di jalan Gambiran, Jogyakarta, Rabu sore (23/2) tampak 50 tukang becak yang biasa mangkal di sekitar kantor DPW PKS Yogyakarta tiba-tiba datang bergerombol memarkir becaknya dan berkumpul di markas PKS Yogya tersebut.

"Beberapa tukang becak tampak hanyut dalam kegembiraan setelah tahu keberadaannya disitu ternyata diundang khusus untuk dialog dan makan bareng petinggi PKS menjelang Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS di Yogyakarta, 24-27 Februari 2011, demikian keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Hadir dalam acara Dialog dan Makan Bersama Tukang Becak yang bertema "Dari Yogya Siap Bekerja Untuk Indonesia" itu Sekjen PKS Anis Matta yang membaur ikut makan nasi bungkus bersama tukang becak.

"Waduh, senang sekali rasanya saya bisa membaur bersama bapak-bapak pengayuh becak ini. Mudah-mudahan kehadiran Bapak-bapak tukang becak ini menjadi tambahan energi buat saya dan kawan-kawan di PKS untuk berjuang lebih keras lagi membela dan memperjuangkan wong cilik," kata Anis kepada wartawan.

Menurut Anis, para tukang becak ini, khususnya di Yogyakarta merupakan bagian penting dari kelompok masyarakat yang tak boleh dilupakan. Mereka adalah sumber inspirasi buat kita dalam hal semangatnya memperjuangkan hidup.

"Saya kira, para elit negeri ini harus belajar banyak dari tukang dalam bekerja keras. Mereka memiliki semangat juang pantang menyerah," tegasnya.

Sementara itu, Sekum DPW PKS DIY, Zuhrif Hudaya yang mendampingi Anis Matta mengatakan,  bahwa acara ini merupakan bentuk kepedulian PKS untuk turut memikirkan nasib tukang becak di Yogyakarta. Melalui kegiatan ini juga PKS ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya tukang becak bahwa PKS itu juga merupakan partai milik wong cilik.

PKS memandang bahwa tukang becak memiliki peran penting dalam mengharumkan nama bangsa, maka tidak selayaknya mereka menjadi kelompok yang dipandang sebelah mata.

"Tukang becak sebagaimana elemen bangsa yang lainnya berpotensi membawa nama baik bangsa Indonesia. Apalagi Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Tukang becak seolah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan wisata. Mereka menjadi salah satu perwajahan yang sangat menentukan citra," tandasnya.

Zuhrif menuturkan pentingnya perhatian pada kualitas tukang becak dalam memberikan pelayanannya. Sehingga para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta akan mendapatkan kesan yang  baik dan efeknya akan berdampak positif bagi dunia wisata DIY.

Terkait pemulihan pasca erupsi Merapi, Zuhrif menambahkan bahwa pemulihan wisata Yogyakarta dengan memperhatikan nasib tukang becak sebagai "duta wisata" dapat memberi pengaruh yang signifikan dan tidak bisa diremehkan.


Mukernas PKS

Semangat merangkul dan mengayomi wong cilik menjadi spirit partai berlambang dua bulan sabit dan setangkai padi ini dalam menggelar Mukernas PKS di Yogyakarta.

Tukang becak sebagai salah satu masyarakat tingkat bawah sudah seharusnya mendapat perhatian. Acara Dialog dan Makan bareng Tukang Becak ini hanya merupakan bagian kecil usaha PKS untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Berawal dengan merangkul anak muda lewat acara 'Goes to Mall', lalu dilanjutkan kunjungan budyawan Yogyakarta, penanaman pohon di Merapi, kunjungan ke pasar Beringharjo, dan saat ini makan bareng tukang becak, ini merupakan upaya PKS untuk merangkul seluruh elemen bangsa Indonesia," kata Zuhrif.

PKS dengan slogan ‘Bekerja untuk Indonesia’ pada Mukernas 2011 ini bertekad menambah upaya-upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Bekerja untuk Indonesia, PKS mencoba merangkul semua elemen masyarakat Indonesia menuju bangsa yang lebih maju dan bermartabat.(*)
(R009/K004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011