Sleman (ANTARA News) - Nuansa Jawa mewarnai pembukaan Musyawarah Kerja Nasional Partai Keadilan Sejahtera yang berlangsung di Yogyakarta, Kamis malam.

Nuansa Jawa tersebut di antaranya nampak dari pakaian yang dikenakan para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bertugas dalam pembukaan Mukernas dengan mengenakan pakaian adat khas Yogyakarta berupa kain surjan lengkap dengan blangkon.

Bahkan Ketua Panitia Mukernas PKS yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) Sukamta saat menyampaikan sambutan juga mengenakan pakaian adat Yogyakarta tersebut.

Selain itu sejumlah tarian Jawa khas Yogyakarta juga memeriahkan pembukaan Mukernas yang diikuti sekitar 3.500 kader PKS dari 33 provinsi se-Indonesia seperti "Beksan" (Tarian) Lawung Ageng yang merupakan karya dari Sri Sultan Hamengku Buwono I maupun tarian "Anoman Obong".

Bahkan iringan musik dalam penyambutan tamu undangan dengan menggunakan alunan gamelan yang dimainkan secara langsung.

Bahkan dalam Mukernas tersebut juga menguatkan dukungan dan konsistensi PKS terhadap status keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti lagu penyambutan kedatangan yakni lagu hip-hop Yogyakarta Istimewa dan pernyataan Ketua DPD PKS DIY Sukamta maupun Presiden PKS yang menyatakan tetap konsisten mendukung keistimewaan Yogyakarta.

Mukernas PKS tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan didampingi Presiden PKS Lutfi Hasan akan berlangsung hingga 26 Februari. (V001/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011