Jakarta (ANTARA News) - Sumber api kebakaran yang melanda gedung Wisma ANTARA Jakarta, Senin, dipastikan berada di lantai 11, kata Kepala Suku Dinas Kebakaran Jakarta Pusat, Drs. Hariyadich.

"Namun, api sudah bisa dikendalikan, hanya saja asap tebal yang berada di berbagai sudut gedung menyulitkan petugas pemadam," katanya kepada wartawan di halaman gedung yang berlokasi di jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat itu.

Ia mengatakan sedikitnya 14 unit mobil pemadam kebakaran dengan 84 orang petugas dikerahkan untuk menangani kebakaran yang terjadi Senin, sekitar pukul 16.35 WIB itu.

Hariyadich mengatakan, kendati aparatnya sudah menemukan sumber api, penyebab kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan.

Sementara itu seorang satpam PT ANPA Wisma ANTARA mengatakan, jumlah karyawan dan tamu Wisma ANTARA ini mencapai 5.000 orang setiap hari kerja.

Berkaitan dengan jalannya evakuasi karyawan dari beberapa perusahaan yang menempati Wisma ANTARA hampir seluruhnya bisa dievakuasi, namun ada dua orang karyawan ANTARA divisi tehnik yang masih berada di ruang tehnik dan sempat keluar untuk menghindari asap di lantai 20.

Mereka adalah Purnomo dan Firman, kata Oscar Motuloh yang sempat menelepon Purnomo beberapa saat lalu.

Dalam penjelasan sebelumnya, Hariyadich sempat memperkirakan api berasal dari lantai 16-17 gedung Wisma ANTARA, namun, sumber api masih belum dapat diketahui," kata petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta, hariyadich, di Jakarta.

"Untuk penerobosan awal, sepuluh orang petugas pemadam kebakaran telah masuk ke dalam gedung untuk mencari sumber api," kata Hariyadich.

Hingga pukul 18.00 WIB, ratusan orang masih memadati beberapa sudut halaman luar dan lokasi parkir Wisma ANTARA, dan arus lalu lintas dari jalan Medan Merdeka Selatan ke arah jalan Sabang masih ditutup dan dialihkan oleh petugas kepolisian untuk memudahkan petugas menangani kebakaran tersebut.

Setidaknya ada dua mobil ambulan dari PMI dan Dinas Kesehatan Jakarta Pusat disiagakan di lokasi.(*)

(T.KR-VFT/R013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011