Paris (ANTARA News/AFP) - Prancis akan mengirim bantuan "besar-besaran" ke wilayah dikuasai oposisi Libya dan tidak menolak mendukung pelaksanaan wilayah terlarang terbang NATO ke Libya, kata Perdana Menteri Francois Fillon pada Senin.

"Dalam beberapa hari, dua pesawat Prancis akan berangkat ke Benghazi atas nama pemerintah Prancis, dengan dokter, perawat, perlengkapan medis dan obat," katanya dalam wawancara dengan radio RTL.

"Itu akan menjadi awal gerakan besar-besaran bantuan kemanusiaan kepada penduduk di wilayah termerdekakan itu," katanya.

Setelah pertempuran sengit antara massa dengan pasukan setia pada pemerintah pada pekan lalu, kota bagian timur Libya Benghazi berada di tangan pemerintah revolusioner sementara dan pejuang militan dalam revolusi melawan kekuasaan Muamar Gaddafi.

Prancis dengan cerdas lolos dari kritik mengenai terlalu dekat dengan penguasa di Tunisia dan Mesir, yang sudah ditumbangkan dalam beberapa pekan belakangan dalam pergolakan rakyat dan mencoba menyusun kembali citranya sebagai sahabat demokrat Arab.

Pada Minggu, Presiden Nicolas Sarkozy mengganti menteri luar negerinya --yang dianggap cemar, karena hubungannya dengan sekutu bekas penguasa di Tunisia-- dan mengatakan bahwa Paris akan melakukan apa pun untuk mendukung pergolakan.

Namun, Fillon sangat berhati-hati mengenai anggapan bahwa angkatan udara Prancis dapat digunakan untuk memaksakan wilayah tanpa penerbangan atas Libya untuk mencegah Gaddafi membom musuhnya atau menerbangkan lebih banyak tentara bayaran untuk menopang kekuasaanya.

"Tidak ada satu pihak pun di Eropa saat ini memiliki sarana untuk melakukan operasi tersebut sendirian. Kami membutuhkan keterlibatan NATO dan saya pikir, itu perlu dipikirkan," katanya, dengan menambahkan bahwa Dewan Keamanan PBB akan dilibatkan dalam konsultasi.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates pada Rabu memberi tahu bahwa sekutu Baratnya membahas kemungkinan penerapan embargo udara dan menambahkan bahwa Prancis dan Italia mungkin dapat menjadi tempat terbaik untuk memimpin operasi semacam itu.(*)

(Uu.KR-DLN/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011