Proyek ini akan berpengaruh besar terhadap dunia pertanian
Jakarta (ANTARA News)- Google menjadi salah satu investor yang membenamkan dana 42 juta dollar untuk pengembangan sebuah teknologi baru yang teriilhami oleh perubahan iklim global.

Teknologi baru itu kabarnya dapat menghitung peluang sejauh mana bibit-bibit tanaman bisa dirusak cuaca.

WeatherBill meluncurkan Total Weather Insurance pada 2010 sebagai salah satu cara untuk melindungi petani dari cuaca yang terus berubah.

Tahun lalu, Departemen Pertanian AS memang menyalahkan cuaca sebagai penyebab rusaknya 90 persen tanaman petani di negara itu.

"Perubahan cuaca yang tidak menentu dari tahun ke tahun adalah tantangan terbesar yang dihadapi petani," kata Steve Wolters, petani jagung, kedelai dan gandum di Ohio, seperti dikutip AFP.

"Karenanya masuk akal bagi saya untuk memanfaatkan program asuransi cuaca WeatherBill yang bisa memperkirakan kondisi cuaca yang mempengaruhi tanah saya dan ketika itu tidak terjadi mereka akan membayar saya," ujar Wolter.

WeatherBill mengumpulkan data cuaca secara berkesinambungan dan mempraktikan simulasi data yang sangat besar di komputernya.

Sistem mandiri itu memberi petani peluang untuk mengatur kebijakan asuransi mereka sesuai dengan frekuensi hujan atau suhu musiman yang mereka butuhkan untuk mengelola ladang mereka.

Premi dibayarkan ketika cuaca tidak mencapai standar yang ditentukan.

Google Ventures bersama Khosla Ventures, First Round Capital, Index Ventures dan Allen & Company ikut menanam modal dalam program yang bernilai investasi total 60 juta dollar tersebut.

"WeatherBill adalah salah satu dari sedikit sekali perusahaan yang mempunyai kepemimpinan dan visi untuk menerapkan teknologi baru menghadapi permasalahan klasik seperti dampak cuaca terhadap pertanian," tukas Vinod Khosla, pendiri Khosla Ventures.

"Kini WeatherBill bisa membantu petani seluruh dunia untuk menghadapi perubahan cuaca yang semakin ekstrem yang dibawa oleh perubahan iklim," kata Vinod menegaskan.

WeatherBill berencana menggunakan uang itu untuk menggaji para insinyur dari San Fransisco dan untuk meluaskan layanannya di dunia. WeatherBill kini mempunyai 30 karyawan.

"Perusahaan ini adalah satu perusahaan teknologi yang bergelut di bidang asuransi. Proyek ini akan berpengaruh besar terhadap dunia pertanian," kata Bill Maris dari Google Ventures.

"Membantu petani melindungi masa depan finansial mereka dan melindungi ketersediaan pangan global adalah kepedulian kami," jelasnya.

Menurut Maris, Google Ventures, anak perusahaan Google yang bergerak di bidang investasi,  merasa sangat cocok dengan WeatherBill karena pendirinya, David Friedberg dan Siraj Khalid adalah mantan orang Google.

Sementara itu, menurut Friedeberg, nilai pasar pertanian mencapai lebih dari tiga triliun dollar per tahun.

"Cuaca yang ekstrem dewasa ini sangat berisiko. Buktinya kekeringan yang menimpa China dan Russia baru-baru ini serta bencana banjir di Australia telah menghancurkan ketersediaan komoditas global," kata Freideberg.

Ia menegaskan, WeatherBill adalah perusahaan pertama yang menyediakan solusi sederhana dan efektif dalam menekan risiko cuaca terhadap petani, baik itu di negara berkembang maupun di negara berteknologi canggih.

Di AS, asuransi WeatherBill kepada petani dibantu oleh subsidi pemerintah. WeatherBill juga menjual asuransi liburan kepada para pelancong yang ingin menghindari gangguan cuaca tidak bersahabat. (*)

Liberty

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011