Jika kondisinya sudah kembali kondusif bisa saja mereka dikembalikan ke tempat kerja di Libya"
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 201 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Libya yang sebelumnya diungsikan ke Tunisia hari ini tiba di Tanah Air lewat tiga penerbangan, demikian Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Rabu.

Jumhur menyebutkan,  10 orang dari 201 orang itu telah tiba Selasa malam tadi (1/3), sedangkan 141 orang tiba Rabu sore dan malam ini di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Ia mengatakan, 201 orang itu adalah karyawan PT Wijaya Karya yang bekerja di Libya dan mereka merupakan bagian dari 259 WNI/TKI yang telah dievakuasi ke Tunisia dari Libya Sabtu pekan lalu (26/2).

Jumhur mengatakan, tidak semua TKI yang dievakuasi ke Tunisia akan dipulangkan ke Tanah Air karena masih menunggu perkembangan situasi di Libya.

"Jika kondisinya sudah kembali kondusif, bisa saja mereka dikembalikan ke tempat kerja di Libya," katanya.

Mereka akan dipulangkan ke Indonesia bila kondisi di Libya kian memburuk, katanya.

Dari jumlah sebanyak itu, kata Jumhur, 201 orang adalah TKI sektor konstruksi yang ditempatkan perusahaan PT Wika, 12 TKI dari Pertamina dan Medco, dan 22 orang TKI penata laksana rumah tangga dan selebihnya mahasiswa.

Keputusan soal evakuasi dan pemulangan tahap selanjutnya menunggu instruksi Satgas Evakuasi WNI yang dipimpin mantan Menlu Hasan Wirajuda, katanya.

Selama berada di Tunisia, para TKI ditampung di KBRI, Wisma Indonesia, dan rumah-rumah warga Tunisia yang menjadi pegawai KBRI.

Selain mendapatkan pelayanan medis, mereka juga didata kembali guna kelengkapan urusan dokumen, pembagian akomodasi, termasuk kemungkinan mengatur rencana kepulangannya, katanya.

Mengutip data Kementerian Luar Negeri, Jumhur menjelaskan sekitar 800-900 WNI berada di Libya yang rinciannya adalah 500-600 TKI formal bidang konstruksi dan perminyakan, selebihnya TKI informal PLRT dan mahasiswa.(*)

B009/A035

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011