"Permintaan ini agar posisi pemerintahan SBY-Boediono hingga akhir massa jabatannya 2014 tetap kuat dan solid," kata Wakil Ketua Umum AMD Boyke Novrizon dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, situasi politik nasional pasca paripurna hak angket mafia pajak cukup "memanas" khususnya dalam internal partai koalisi pendukung pemerintah. Perbedaan pandangan politik membuat soliditas antar partai koalisi tampak adanya tidak harmonis.
Bahkan prilaku parpol koalisi yang bergaya oposisi di parlemen, kata Boy, membuat para pendukung SBY seperti Partai Demokrat dan AMD merasa kecewa. Untuk itulah, AMD minta agar koalisi solid sebaiknya Partai Golkar dan PKS yang selama ini bergaya oposisi dikeluarkan dari koalisi.
Mantan aktivis mahasiswa ini menilai, terbentuknya partai koalisi atas kesepakatan bersama antar partai pendukung pemerintah pasca kemenangan SBY pada Pilpres 2009 yang tentunya dilandasi oleh sebuah rasa kepercayaan yang tinggi.
Komitment politik yang jelas dan rasa tanggung jawab penuh didalam mendukung pemerintahan SBY sampai batas akhir pemerintahan 2014, perjanjian ini diikat tidak hanya lewat kata - kata, tetapi diikat dalam keaadaan sadar politik dengan nota kesepakatan bersama secara resmi antara partai koalisi dengan SBY di atas materai.
"Karena itu, sangatlah wajar dan normatif jika terjadi desakan kuat kepada SBY untuk mengeluarkan Golkar dan PKS dari keanggotaan partai koalisi karena mereka telah melakukan prilaku yang tidak setia," kata Boy.(*)
(R009/K004)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
