"Saya lihat dengan mata saya sendiri sebuah pesawat jatuh dan dua pilot meninggal."
Moskow (ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Pertempuran sengit terus berlangsung pada Sabtu (5/3) di kota Libya yang dikuasai pemberontak Zawiyah, 30 mil dari ibu kota Tripoli, dengan jumlah korban meningkat menjadi 60, demikian laporan Sky News.

Serangan di Zawiyah dimulai pada Jumat malam hingga Sabtu pagi oleh pasukan militer pro-Khadafi, dengan menggunakan peralatan berat artileri dan tank-tank, mematahkan pertahanan pasukan pemberontak dan berhasil memasuki kota.

Kota dengan penduduk sekitar 300.000 itu pada saat ini dikelilingi oleh kekuatan pro-Khadafi yang dilaporkan menunggu bala bantuan.

Di Benghazi, kota kedua terbesar di Libya, pasukan Khadafi diyakini menewaskan sedikit-dikitnya 27 orang setelah pemboman terhadap sebuah depot senjata.

Terinspirasi oleh pengusiran baru-baru ini terhadap rezim otoriter di Tunisia dan Mesir, penentang menuntut Khadafi mengakhiri pemerintahan 42 tahunnya.

Lebih dari 2.000 orang telah tewas dalam bentrokan yang dimulai di negara Afrika Utara itu pada 15 Februari.

Sementara itu, para pemberontak pada Sabtu mengatakan, mereka telah menjatuhkan pesawat tempur di wilayah dekat kota Ras Lanuf, Libya timur, yang pada sehari sebelumnya direbut dari pasukan pendukung Muammar Khadafi.

"Saya lihat dengan mata saya sendiri sebuah pesawat jatuh dan dua pilot meninggal, mereka terikat di kursinya dan salah satunya kepalanya pecah," kata Ahmed Haram, salah seorang pemberontak tak bersenjata.

"Pesawat itu merupakan pesawat tempur. Saya tidak bisa memastikan berapa jumlah jenazah yang ada di sana karena tubuh mereka hancur," kata seorang pemberontak, Tawfiq al Ushilia.

Sejumlah pesawat dan helikopter mengitari posisi para pemberontak pada Sabtu, dan pemberontak telah berhasil menembak mereka.
(Uu.H-AK/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011