"Para peserta menggunakan ban Vega dengan spesifikasi untuk lintasan kering, kemudian turun hujan lebat sehingga membahayakan peserta dan panitia terpaksa menghentikan perlombaan," kata Jeffrey JP dari Tim Sean GP, dalam siaran pers yang disampaikan pada ANTARA, Senin.
Pada putaran kedelapan itu, kata Jeffrey, Sean Gelael yang didukung oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dan KFC berhasil menempati posisi keempat sedangkan rekan setimnya JP Guignet asal Prancis, berhasil melewati garis finish pada posisi ketiga setelah berlomba di lintasan yang sangat licin.
Pada pertandingan pra-final sehari sebelumnya, dilaksanakan sebanyak 10 putaran, Sean Gelael menempati posisi kelima dan Jean Philipe Guignet di posisi pertama dari 12 peserta KF2.
Jeffrey menjelaskan, sebelumnya dilakukan latihan pengenalan karakter dan kesulitan sirkuit, --karena sirkuit ini merupakan salah satu yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi dengan panjang 1.699 meter dan lebar 8/10 meter. Para pebalap akan menghadapi tikungan yang berliku, panjang serta kencang dan memiliki "G Force" (guncangan) yang cukup besar saat melintasi tikungan.
"Bagi Sean Gelael ini merupakan sirkuit yang pertama kali dijalani yang dengan kondisi lintasan tersebut, diperlukan juga stamina yang prima," kata Jeffrey.
Latihan bebas dilaksanakan dari Rabu hingga Jumat sedang latihan resmi Sabtu, dengan kondisi hujan sejak pagi hingga sore dan hal itu sangat baik untuk menambah keterampilan dan pengetahuan saat perlombaan dalam kondisi hujan.
Pada waktu perlombaan Minggu, 6 Maret, jelas Jeffrey, hujan terjadi pada pagi hari dan cuaca dingin dengan suhu sekitar enam derajat Celcius. Pemanasan (warm up) dilakukan selama tujuh menit (5 lap) untuk penyesuaian kanvas rem yang baru, dilanjutkan dengan babak kualifikasi selama enam menit (4 lap) dengan kondisi cuaca mendung berawan.
Sean akan mengikuti perlombaan selanjutnya dengan tajuk WSK Euro putaran pertama di Sarno, Italia pada 12-13 Maret.
(A008)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
