Kami optimis posisi entry level produksi migas pada awal 2022 akan berada di level yang optimal
Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan 12 proyek migas telah rampung dan berhasil onstream pada kuartal ketiga 2021.

"Proyek tersebut memberikan tambahan produksi migas 14.486 barel minyak per hari (BOPD) dan 489 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dengan total investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS atau setara Rp21,75 triliun," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Julius menjabarkan 12 proyek migas yang sudah onstream tersebut adalah Lematang Compression Medco E&P Lematang, WB NAG Compression PetroChina Jabung Ltd., Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, Merakes Eni East Sepinggan, dan North Area Jindi South Jambi Block B.

Kemudian, proyek migas EPF Belato Seleraya Merangin Dua, SP akasia Bagus Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, Upgrade Bangadua Pertamina EP, Sidayu Saka Indonesia Pangkah Ltd., West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd., dan EOR Jirak Pertamina EP.

"Keberhasilan melakukan percepatan penyelesaian proyek memberikan prognosa baru jumlah proyek yang diperkirakan dapat onstream di tahun ini menjadi 15 proyek," ujar Julius.

Harga minyak dunia yang terus meningkat disepanjang tahun ini mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mempercepat penyelesaian proyek hulu migas tersebut.

Saat ini, SKK Migas sedang melakukan koordinasi dengan KKKS untuk menambah tiga proyek baru yang ditargetkan bisa onstream tahun ini.

Ketiga proyek tambahan itu adalah SP Bambu Besar (Asso) Pertamina EP yang diperkirakan memberikan tambahan produksi gas 7 MMSCFD, proyek Bukit Tua Phase 3 Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan potensi tambahan produksi 14.000 BOPD dan 30 MMSCFD gas, dan proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru Pertamina EP Cepu dengan potensi produksi gas 330 MMSCFD.

Apabila ketiga proyek tersebut berhasil onstream akan ada tambahan produksi minyak sebesar 14.000 BOPD dan gas 367 MMSCFD, sehingga secara keseluruhan jika 15 proyek bisa onstream tahun ini akan memberikan tambahan produksi minyak mencapai 28.486 BOPD dan gas sebesar 856 MMSCFD.

Jika kelima belas proyek bisa onstream, angka investasi akan melompat menjadi 2,92 miliar dolar AS atau setara Rp42,34 triliun yang mampu menggerakkan industri nasional, para pengusaha daerah, masyarakat sekitar, dan penyerapan tenaga kerja.

"Kami optimis posisi entry level produksi migas pada awal 2022 akan berada di level yang optimal, sehingga menjadi modal yang bagus bagi SKK Migas dan KKKS untuk memenuhi target lifting APBN 2022," pungkas Julius.

Baca juga: Keberhasilan industri hulu migas angkat pendapatan daerah
Baca juga: SKK Migas proyeksikan bor 538 sumur, terbesar dalam lima tahun
Baca juga: SKK Migas catat ada 16 KKKS berhasil lampaui target lifting migas

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021